Mencegah Kanker Sebelum Menyerang

Penelitian tentang pencegahan kanker di Siteman Cancer Center menyoroti pentingnya gaya hidup sehat dalam mengurangi risiko kanker. Upaya mencakup observasi pola makan, aktivitas fisik, dan faktor genetika. Penelitian juga berfokus pada keterlibatan komunitas minoritas untuk meningkatkan partisipasi dalam studi kesehatan. Data dari pasien digunakan untuk menarik kesimpulan baru mengenai faktor pendorong risiko kanker.

Penelitian di Alvin J. Siteman Cancer Center dan Washington University School of Medicine bertujuan untuk mencegah kanker serta mengukur kemajuan dalam bidang ini. Banyak penyakit kanker sebenarnya dapat dihindari dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi buah dan sayuran segar, berolahraga, menjaga berat badan ideal, tidak merokok, dan melakukan pemeriksaan kesehatan yang disarankan. Kebiasaan ini juga menguntungkan bagi kesehatan secara umum, tidak hanya untuk pencegahan kanker.

Pengukuran efektivitas pencegahan sulit dilakukan karena tidak ada hasil langsung yang terlihat. “Tidak ada saksi yang bisa mengatakan, ‘Penelitian Anda mencegah prostat saya menjadi kanker,'” jelas Graham Colditz, ahli pencegahan di Siteman. Hal ini menjadi tantangan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan. Colditz sendiri bersemangat untuk mengembangkan penelitian pencegahan dan sudah menginisiasi beberapa proyek baru di Siteman.

Risiko kanker dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk genetika, pola makan, dan olahraga. Tim Colditz mempelajari semua elemen ini untuk memahami penyebab kanker dan cara mencegahnya. Data dari pasien kanker di Siteman membantu mengungkap hubungan antara diet, aktivitas fisik, dan risiko penyakit berdasarkan data genetik, serta memungkinkan penemuan hubungan baru.

Beberapa penelitian berfokus pada hubungan diet dengan kanker prostat, di antaranya vitamin D dari ikan, yang mungkin memberikan perlindungan. Epidemiolog Bettina Drake mengeksplorasi hubungan ini, mengamati bahwa pria Afrika-Amerika berisiko lebih tinggi terkena kanker prostat dan memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah. Studies menunjukkan asupan makanan berbasis tomat yang tinggi likopen juga dapat menurunkan risiko kanker prostat.

Selain itu, aktivitas fisik diharapkan dapat meningkatkan fungsi urin dan kehidupan seksual pria setelah operasi prostat, menurut penelitian Kathleen Wolin. Namun, masih ada penelitian yang mengeksplorasi kemungkinan infeksi sebagai penyebab kanker prostat. Siobhan Sutcliffe mencari evidence infeksi dalam menentukan apakah peradangan dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit ini.

Menarik keterlibatan pria dari komunitas minoritas dalam penelitian menjadi langkah penting untuk memahami hambatan yang ada. Program PECaD bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pria Afrika-Amerika dalam studi penelitian kesehatan, dengan mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan mereka untuk berpartisipasi. Berbagai upaya kolaboratif ini membantu mendorong kemajuan dalam deteksi dini kanker dan pencegahannya.

Kanker adalah penyakit kompleks yang dapat menjadi sangat menghancurkan. Dengan adanya kemajuan dalam teknik dan alat medis, pencegahan kanker menjadi prioritas utama, karena diperkirakan hingga setengah dari kasus kanker sebenarnya dapat dicegah. Gaya hidup yang sehat memiliki manfaat luas yang melampaui pencegahan kanker, termasuk mengurangi risiko penyakit kronis lain.

Penelitian di Siteman Cancer Center terus berkembang untuk menemukan strategi pencegahan kanker yang efektif. Melalui kolaborasi antara epidemiologi dan medis, peneliti berusaha memahami berbagai faktor yang memengaruhi risiko kanker, terutama terkait pola makan, aktivitas fisik, dan faktor genetik. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi angka kekambuhan serta kematian akibat kanker.

Sumber Asli: medicine.washu.edu