Meneruskan Warisan: Dari Penyintas Kanker Kolorektal Menjadi Advokat
Penulis, seorang penyintas kanker kolorektal, berbagi pengalamannya dan penghormatan kepada teman-teman yang telah berjuang melawan kanker. Ia bertekad untuk meneruskan advokasi dukungan untuk pasien kanker lain dan membangun legasi positif. Melalui nonprofit yang didirikan oleh teman, ia berkomitmen untuk membantu pria yang berjuang dengan kanker menghadapi penyakit dengan dukungan emosional.
Saya adalah seorang penyintas kanker kolorektal yang bertekad untuk meneruskan warisan advokasi yang telah dibangun oleh teman-teman saya yang juga merupakan penyintas kanker. Dalam beberapa waktu terakhir, saya berduka atas kehilangan beberapa teman dekat yang telah berjuang melawan kanker di masa-masa terbaik kehidupan mereka. Mereka telah menginspirasi saya untuk berfokus pada advokasi dan dukungan bagi sesama penderita kanker.
Diagnosa kanker kolorektal stadium 3B yang saya terima tujuh tahun lalu terjadi setelah saya mengabaikan gejala untuk waktu yang lama. Saat itu saya baru saja berusia 50 tahun dan merasa belum siap menghadapi kenyataan bahwa kanker telah menggerogoti tubuh saya. Di tengah kepanikan, saya mulai mencari dukungan dari penyintas kanker di media sosial, yang dengan sabar menjawab pertanyaan dan membimbing saya.
Melalui pengalaman ini, saya bertemu dengan banyak pria yang juga penyintas kanker, dan kami menciptakan sebuah komunitas dukungan. Seiring waktu, mereka menginspirasi saya untuk menjadi advokat, sehingga kami sama-sama memperjuangkan advokasi kanker. Tahun baru ini, saya berkomitmen untuk meneruskan semangat mereka dan menjadi dukungan bagi pasien kanker lainnya.
Sebagai COO dari nonprofit manuptocancer.org yang didirikan oleh teman saya, Trevor Maxwell, saya merasakan sukacita setiap hari dapat membantu pria yang membutuhkan dukungan. Menurut Trevor, “Rasa sakit yang kita rasakan saat kehilangan mereka hanya teredam oleh kebahagiaan kita dari mengenal mereka.”
Saya mendorong siapa pun yang mengenal pria yang membutuhkan dukungan emosional dalam perjuangannya melawan kanker untuk mendorong mereka mendapatkan bantuan. Tidak ada yang perlu melawan kanker sendirian jika mereka tidak ingin. Untuk berita terbaru mengenai kanker, silakan berlangganan buletin CURE®.
Artikel ini berkaitan dengan perjalanan seorang penyintas kanker kolorektal yang kini berperan sebagai advokat untuk menopang orang lain dalam perjuangan melawan kanker. Penyintas ini berbagi pengalaman pribadinya setelah menerima diagnosa, dukungan yang diberikan oleh penyintas lain, dan pentingnya membangun warisan advokasi. Artikel ini bertujuan untuk menginspirasi dan mendorong individu lainnya untuk tidak menghadapi kanker sendirian.
Sebagai penyintas kanker kolorektal, penulis berjanji untuk meneruskan warisan dukungan dan advokasi bagi mereka yang berjuang melawan penyakit ini. Melalui pengalamannya, ia menggarisbawahi pentingnya dukungan emosional dan keterlibatan dalam komunitas. Memotivasi orang lain untuk tidak menghadapi kanker sendirian merupakan inti dari misinya.
Sumber Asli: www.curetoday.com
Post Comment