Peneliti Oxford Kembangkan Vaksin Pencegah Kanker Ovarium Pertama di Dunia
Peneliti Oxford menerima dana untuk mengembangkan vaksin pencegahan kanker ovarium pertama, OvarianVax. Vaksin ini bertujuan untuk melatih sistem imun dalam mengidentifikasi dan menyerang kanker ovarium pada tahap awal. Penelitian seputar vaksin ini akan berlangsung selama tiga tahun, dengan harapan untuk memulai percobaan klinis jika berhasil.
Peneliti di Universitas Oxford telah memperoleh dana dari Cancer Research UK untuk mengembangkan vaksin pencegahan kanker ovarium pertama di dunia. Vaksin ini, bernama OvarianVax, dirancang untuk mengajari sistem imun mengenali dan menyerang tahap awal kanker ovarium. Tim tersebut akan mendapatkan hingga £600,000 selama tiga tahun untuk mendukung penelitian lab vaksin ini.
Dalam studi ini, para ilmuwan akan menentukan target vaksin dengan mengeksplorasi protein mana yang paling dikenali oleh sistem imun pada sel kanker ovarium stadium awal. Mereka juga akan menguji efektivitas vaksin dalam membunuh organoid, model mini kanker ovarium. Jika penelitian berhasil, tahap percobaan klinis akan segera dimulai, memberi harapan agar vaksin ini dapat mencegah kanker ovarium pada wanita di masa depan.
Setiap tahun, terdapat sekitar 7,500 kasus baru kanker ovarium di Inggris, menjadikannya kanker keenam yang paling umum di kalangan wanita. Saat ini, tidak ada program skrining untuk penyakit ini, dan wanita dengan gen BRCA1/2 yang bermutasi lebih berisiko tinggi. Wanita dengan gen BRCA1 memiliki risiko 65% lebih besar, sedangkan BRCA2 memiliki risiko 35% lebih besar dibandingkan wanita tanpa mutasi gen tersebut.
Direktur Laboratorium Sel Kanker Ovarium di Universitas Oxford, Profesor Ahmed Ahmed, menekankan pentingnya strategi pencegahan yang lebih baik. Menurutnya, saat ini wanita dengan mutasi BRCA1/2 sering direkomendasikan untuk menjalani operasi pengangkatan ovarium sebelum usia 35 tahun, yang menghilangkan peluang mereka untuk memiliki anak dan menyebabkan menopause dini.
Tim peneliti berharap dapat melatih sistem imun untuk mengenali lebih dari 100 protein di permukaan kanker ovarium yang dikenal sebagai antigen terkait tumor. Mereka berencana menggunakan sampel jaringan dari ovarium dan tuba falopi pasien kanker untuk merekonstruksi tahap awal kanker ovarium dalam penelitian ini.
Selain penelitian laboratorium, peneliti akan berkolaborasi dengan perwakilan pasien untuk merumuskan siapa yang paling cocok menerima vaksin, metode pemberiannya, dan cara memastikan lebih banyak wanita mendapatkan vaksin jika sukses di uji klinis. Meskipun vaksin mungkin memerlukan waktu lama untuk tersedia secara luas, dukungan dana ini adalah langkah penting menuju pencegahan kanker ovarium.
Kanker ovarium merupakan salah satu kanker paling umum di kalangan wanita, dengan tingkat insiden yang meningkat pada individu dengan mutasi gen BRCA1/2. Riset dan pencegahan lebih awal menjadi sangat penting mengingat tidak adanya program skrining untuk mendeteksi penyakit ini secara dini. Penerapan vaksin pencegahan bisa menjadi terobosan dalam penanggulangan kanker ovarium, terutama untuk kelompok wanita berisiko tinggi.
Pengembangan vaksin OvarianVax oleh peneliti di Universitas Oxford adalah langkah signifikan dalam pencegahan kanker ovarium. Dengan dukungan dana dari Cancer Research UK, penelitian ini bertujuan untuk melatih sistem imun mengenali tahap awal kanker. Jika berhasil, vaksin ini dapat memberikan harapan bagi wanita berisiko tinggi untuk menghindari pengobatan yang invasif di masa depan dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
Sumber Asli: www.ox.ac.uk
Post Comment