PFAS dalam Air Minum Terkait Kenaikan Kasus Kanker
Studi baru menyatakan bahwa PFAS dalam air minum terkait dengan peningkatan kejadian kanker, termasuk kanker saluran pencernaan dan sistem pernapasan. Penelitian tersebut mencatat peningkatan signifikan dalam kasus kanker, dengan estimasi mencapai 6,864 kasus baru setiap tahun akibat paparan PFAS melalui air minum.
Sebuah studi yang diterbitkan pada 9 Januari di Journal of Exposure Science & Environmental Epidemiology menunjukkan bahwa substansi perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS) dalam air minum terkait dengan peningkatan kejadian kanker. Penelitian yang dipimpin oleh Shiwen Li dari Universitas California Selatan memeriksa hubungan antara kontaminasi PFAS di air minum dan kejadiankanker antara tahun 2016 dan 2021. Data dari Program Surveillance, Epidemiology, and End Results digunakan untuk mendapatkan rincian tentang kejadian kanker berdasarkan usia.
PFAS, yang ditemukan dalam berbagai produk sehari-hari, terus menjadi perhatian kesehatan masyarakat karena potensi dampaknya terhadap kesehatan. Penelitian ini menyoroti hubungan antara kontaminasi PFAS di air minum dan peningkatan kasus kanker, khususnya pada sistem pencernaan, endokrin, dan saluran pernapasan. Jumlah kanker baru yang diperkirakan terjadi akibat PFAS bisa mencapai ribuan setiap tahun.
Penelitian menunjukkan adanya asosiasi substansial antara PFAS dalam air minum dan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, dengan jumlah kasus kanker baru yang diperkirakan cukup signifikan. Penemuan ini menggarisbawahi perlunya langkah-langkah untuk mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh paparan PFAS.
Sumber Asli: www.mcknightsseniorliving.com
Post Comment