Loading Now

Sotorasib dan Panitumumab Diterima FDA untuk Kanker Kolorektal Mutasi KRAS G12C

FDA telah menyetujui kombinasi sotorasib dan panitumumab sebagai pengobatan untuk kanker kolorektal metastatik yang memiliki mutasi KRAS G12C. Hasil studi menunjukkan peningkatan signifikan dalam median progresi bebas kelangsungan hidup (PFS) dan respons objektif dibandingkan standar perawatan sebelumnya. Efek samping umum termasuk ruam dan diare, sementara pasien menunjukkan potensi untuk bertahan lebih lama dengan kombinasi ini.

FDA telah memberikan persetujuan untuk sotorasib (Lumakras) dan panitumumab (Vectibix) bagi pasien dewasa dengan kanker kolorektal metastatik (mCRC) yang memiliki mutasi KRAS G12C dan telah mengalami kemajuan setelah kemoterapi. Pasien tersebut sudah menjalani kombinasi kemoterapi berbasis fluoropyrimidine, oxaliplatin, dan irinotecan. Persetujuan ini juga mencakup penggunaan therascreen KRAS RGQ PCR Kit (QIAGEN) sebagai perangkat diagnostik pendamping untuk membantu mengidentifikasi pasien yang mungkin memenuhi syarat untuk terapi kombinasi ini.

Keputusan ini didukung oleh data dari studi fase 3 CodeBreaK 300. Dalam studi tersebut, sotorasib 960 mg dipadukan dengan panitumumab menghasilkan median progresi bebas kelangsungan hidup (PFS) 5,6 bulan dibandingkan 2 bulan pada standar perawatan (SOC) yang terdiri dari trifluridine/tipiracil atau regorafenib. Angka respons objektif (ORR) mencapai 26%, dengan durasi respons median 4,4 bulan.

Studi ini tidak cukup tenaga untuk evaluasi kelangsungan hidup secara keseluruhan (OS), dan analisis akhir OS tidak menunjukkan signifikansi statistik. Median OS untuk sotorasib dan panitumumab belum tercapai, sedangkan SOC mencapai 10,3 bulan. Dalam studi ini, pasien yang diteliti memiliki usia median 64 tahun dan hampir setengan dari mereka berusia di atas 65 tahun.

Pasien dalam kelompok sotorasib 960 mg memiliki risiko serupa dengan pasien lain. Namun, 36% dari mereka menerima pengobatan lebih dari 6 bulan. Sekitar 26% pasien mengalami efek samping serius dan juga ada yang mengalami gangguan pada kadar magnesium dan potassium. Efek samping umum meliputi ruam, diare, dan kelelahan.

Kanker kolorektal metastatik (mCRC) dengan mutasi KRAS G12C merupakan tantangan untuk diobati, terutama setelah pasien mengalami kemajuan setelah kemoterapi standar. Terapi baru yang disetujui ini menggabungkan sotorasib dan panitumumab untuk memberikan pilihan yang lebih efektif bagi pasien dengan kondisi ini. Studi mendalam diperlukan untuk menilai efektivitas dan keamanan pengobatan baru ini lebih lanjut sebagai alternatif dalam pengelolaan mCRC. Studi fase 3 yang dilakukan adalah CodeBreaK 300, yang melibatkan pasien dengan mCRC untuk menilai perkembangan kesehatan mereka setelah diberikan kombinasi sotorasib dan panitumumab. Mengingat hasil positif yang diperoleh, terapi ini mungkin dapat menawarkan harapan baru bagi pasien yang sebelumnya tidak memiliki pilihan yang efektif.

Persetujuan FDA untuk sotorasib dan panitumumab merupakan langkah maju signifikan dalam pengobatan kanker kolorektal metastatik dengan mutasi KRAS G12C. Kombinasi ini menunjukkan hasil yang lebih baik dalam hal progresi bebas kelangsungan hidup dibandingkan standar perawatan. Meskipun ada efek samping, hasil awal menunjukkan potensi kombinasi ini sebagai pilihan efektif bagi pasien pascaketok. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami implikasi jangka panjang dan keamanan terapi ini.

Sumber Asli: www.oncnursingnews.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment