Loading Now

Uji Genetik dan Penilaian Risiko Meningkatkan Penggunaan MRI Payudara

Wanita dengan varian patologis berisiko tinggi untuk kanker payudara lebih mungkin menjalani MRI, dengan penelitian menyatakan peningkatan signifikan pada peserta yang menjalani konseling genetik. Temuan ini mendukung pentingnya komunikasi dokter-pasien dan pendekatan tim dalam perawatan kanker payudara.

Studi yang diterbitkan dalam JAMA Network Open menunjukkan bahwa wanita dengan varian patologis berisiko tinggi untuk kanker payudara hasil dari tes genetik dan penilaian risiko lebih mungkin menjalani MRI payudara. Penelitian ini dipimpin oleh Leah Naghi, MD, dari City of Hope National Medical Center. Wanita yang berdiskusi tentang risiko kanker payudara dengan dokter mereka lebih cenderung melakukan MRI dibandingkan dengan yang memiliki risiko lebih rendah. Temuan ini menyoroti pentingnya pendekatan tim multidisiplin dalam merawat pasien berisiko tinggi.

Meskipun wanita dengan risiko kanker payudara yang tinggi perlu menjalani MRI tambahan, dampak pengujian genetik pada keinginan mereka untuk mengambil MRI payudara belum sepenuhnya dipahami. Penelitian ini mengevaluasi kecenderungan wanita untuk menjalani MRI setelah mendapat konseling dan tes panel gen multiplex dari 638 peserta berusia rata-rata 50,7 tahun. Mereka diikutsertakan dalam survei mengenai skrining MRI payudara selama periode tertentu setelah pengujian.

Peserta dikategorikan menurut risiko kanker payudara berdasarkan hasil tes genetik dan model Tyrer-Cuzick. Dari 638 wanita: 43 memiliki varian patologis berisiko tinggi, 16 memiliki varian moderat, 146 berisiko lebih tinggi, dan 433 berisiko rendah. Wanita dengan varian yang lebih tinggi lebih cenderung melakukan MRI dibandingkan dengan yang memiliki risiko lebih rendah, dengan odds ratio sebesar 9,81 untuk varian berisiko tinggi.

Hasil menunjukkan wanita berisiko tinggi hampir 16 kali lebih mungkin untuk secara konsisten menjalani skrining MRI dibandingkan yang berisiko rendah. Naghi berharap temuan ini memberi keyakinan kepada radiolog untuk mendorong pasien menuju konseling dan pengujian genetik guna memperbaiki pengelolaan perawatan mereka. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan melalui studi INSPIRE di City of Hope Cancer Center.

Lebih dari 30,000 peserta telah direkrut untuk studi INSPIRE, yang menawarkan pengujian germline universal bagi pasien yang terpengaruh dan tidak terpengaruh kanker. Temuan lengkap dari studi ini dapat ditemukan dalam publikasi yang disebutkan.

Penelitian ini berfokus pada hubungan antara pengujian genetik untuk varian patologis yang berisiko tinggi dan skenario MRI untuk deteksi awal kanker payudara. Sementara penelitian sebelumnya mungkin menyoroti pentingnya pemantauan ekstra untuk wanita berisiko tinggi, penelitian ini mengeksplorasi pengaruh lebih lanjut dari konseling dan pengetesan genetik pada keputusan untuk melaksanakan pemindaian MRI. Hal ini menekankan perlunya dukungan dokter dalam proses pengambilan keputusan.

Studi menunjukkan bahwa wanita dengan varian genetik berisiko tinggi lebih cenderung menjalani MRI payudara dibandingkan mereka dengan risiko lebih rendah. Peran konseling genetik dan komunikasi dengan dokter sangat penting dalam meningkatkan kemungkinan pasien untuk mematuhi rekomendasi skrining. Hasil ini mendukung perlunya pendekatan tim multidisiplin untuk perawatan pasien berisiko tinggi dan memperluas pemahaman tentang dampak pengujian genetik.

Sumber Asli: www.auntminnie.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment