Loading Now

Zanidatamab dan Evorpacept Menunjukkan Aktivitas Awal di Kanker Payudara HER2+

Zanidatamab dan evorpacept menunjukkan potensi awal dalam mengatasi kanker payudara HER2-positif. Dengan 33,3% tingkat tanggapan keseluruhan, kombinasi ini menjanjikan rendah toksisitas dibandingkan kemoterapi; menghasilkan 71,4% tingkat kontrol penyakit. Penelitian ini penting bagi pasien yang tidak merespons terapi standar sebelumnya.

Zanidatamab-hrii (Ziihera) menunjukkan aktivitas klinis awal yang menjanjikan saat digabungkan dengan evorpacept untuk pasien kanker payudara HER2-positif. Ini merupakan alternatif yang lebih baik daripada rejimen kemoterapi tradisional, terutama untuk pasien yang telah menjalani terapi standar HER2 sebelumnya. Data awal dari studi fase 1b/2 menunjukkan 33,3% tingkat tanggapan keseluruhan di pasien kanker payudara metastatik HER2-positif dengan tingkat kontrol penyakit 71,4%. Meskipun ada juga hasil pada HER2-rendah, pasien menunjukkan tingkat tanggapan 20,0%.
Alberto Montero, MD, menggarisbawahi bahwa produk kombinasi ini bisa mengurangi efek samping serius yang biasanya terjadi dengan kemoterapi. Mekanisme kerja baru, yaitu penghambatan CD47, berpotensi menjadikan zanidatamab kombinasi evorpacept sebagai pilihan yang menarik. Meski studi ini kecil dan berskala fase 1, hasil awal menunjukkan efek positif tanpa banyak toksisitas.

Kanker payudara HER2-positif tetap menjadi tantangan besar dalam pengobatan, meski ada beberapa terapi yang sedang dikembangkan. Kebutuhan untuk mengatasi efek samping dari kemoterapi sambil tetap efektif menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Studi yang diadakan di 2024 San Antonio Breast Cancer Symposium mengeksplorasi kombinasi baru antara zanidatamab dan evorpacept sebagai langkah inovatif dalam terapi kanker payudara, terutama bagi pasien yang telah mengalami kemunduran pada terapi yang ada.

Hasil awal menunjukkan bahwa kombinasi zanidatamab dan evorpacept menyiapkan landasan untuk pengobatan kanker payudara yang lebih efektif dan lebih aman. Dengan punahnya kemoterapi sebagai pilihan utama pengobatan, kombinasi ini dapat memenuhi kebutuhan pasien dengan kanker payudara metastatik yang telah menjalani banyak terapi. Penelitian lebih lanjut penting untuk mendukung potensi kombinasi ini di masa mendatang.

Sumber Asli: www.onclive.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment