Loading Now

Kanker Payudara: Mengapa Wanita Muda Kini Berisiko Lebih Tinggi

Kanker payudara semakin meningkat di kalangan wanita muda, dengan fokus pada tumor positif reseptor estrogen. Penelitian dari Washington University menunjukkan tren kekhawatiran dalam diagnosis, perbedaan rasial, serta perlunya strategi pencegahan yang lebih baik. Hasil menunjukkan peningkatan kasus stadium 1, namun beberapa tumor tetap terlewat hingga stadium lanjut. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor risiko dan penyebab peningkatan ini.

Kanker payudara telah lama menjadi perhatian kesehatan bagi wanita, tetapi tren terbaru menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan wanita muda. Penelitian yang dipimpin oleh para peneliti di Washington University School of Medicine mengungkapkan pola mencolok dalam meningkatnya angka kanker payudara pada wanita di bawah 50 tahun. Peningkatan tajam ini didorong terutama oleh tumor reseptor estrogen positif, sejenis tumor yang tumbuh karena hormon estrogen. Persoalannya sekarang, apa penyebab dari perubahan ini, dan bagaimana kita dapat mengatasinya?

Menurut penelitian, angka diagnosis kanker payudara pada wanita berusia 20 hingga 49 tahun telah meningkat selama dua dekade terakhir, dari 64 kasus per 100.000 wanita pada tahun 2000 hingga 74 kasus per 100.000 pada tahun 2019 setelah meningkat secara signifikan sekitar 3,76% per tahun. Lonjakan ini membingungkan dan menimbulkan keprihatinan, mengingat sulitnya peneliti untuk mengidentifikasi penyebab peningkatan tersebut.

Salah satu temuan utama adalah peran penting dari tumor reseptor estrogen positif, yang memiliki reseptor di permukaannya yang mengikat estrogen. Walaupun insiden kanker payudara secara keseluruhan meningkat, jumlah tumor negatif reseptor estrogen justru menurun. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting tentang mengapa tumor positif reseptor estrogen meningkat dan apakah ada petunjuk dari penurunan tumor negatif reseptor estrogen terkait pencegahan kanker.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa wanita kulit hitam, terutama yang berusia 20 hingga 29 tahun, memiliki risiko 53% lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan wanita kulit putih. Risiko ini tetap tinggi pada kelompok usia 30-39 tahun, meskipun menurun di rentang usia 40-49 tahun. Perbedaan rasial ini mendorong penelitian lebih lanjut untuk memahami faktor genetik dan molekuler yang mungkin berperan.

Selain itu, penemuan menunjukkan adanya perubahan dalam stadium kanker payudara saat diagnosis. Meskipun jumlah diagnosis meningkat, terdapat kenaikan kasus tumor stadium 1, yang lebih mudah diobati, sementara diagnosis tumor stadium 2 dan 3 menurun. Ini menunjukkan adanya perbaikan dalam skrining dan kesadaran tentang risiko genetik. Namun, ada juga kekhawatiran bahwa beberapa tumor stadium 1 dapat terlewat dan diidentifikasi setelah mencapai stadium 4 yang lebih sulit diobati.

Temuan penelitian ini menekankan perlunya lebih banyak penelitian mengenai strategi pencegahan, khususnya untuk wanita muda yang memiliki risiko lebih tinggi sebelum usia 40 tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita yang lahir pada tahun 1990 berisiko lebih dari 20% lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang lahir pada tahun 1955. Perubahan generasi ini menyoroti pentingnya investigasi faktor lingkungan, gaya hidup, dan genetik yang mungkin berkontribusi terhadap peningkatan angka kanker payudara di kalangan wanita muda.

Kanker payudara adalah masalah kesehatan utama bagi wanita, dan ada kekhawatiran tentang meningkatnya jumlah diagnosis di kalangan wanita muda. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita di bawah usia 50 mengalami pertumbuhan signifikan dalam kasus kanker payudara, terutama yang terkait dengan tumor positif reseptor estrogen. Memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan ini sangat penting untuk upaya pencegahan dan perawatan di masa depan.

Peningkatan angka kanker payudara di kalangan wanita muda, terutama yang positif reseptor estrogen, memerlukan perhatian serius. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab dan faktor risiko, termasuk perbedaan rasial yang menunjukkan bahwa wanita kulit hitam lebih rentan. Upaya pencegahan yang lebih baik dan teknik skrining yang efektif sangat dibutuhkan untuk menangkap kanker lebih awal dan mengurangi angka yang meningkat.

Sumber Asli: dailygalaxy.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment