Penemuan Kanker Darah Mengidentifikasi Pasien Berisiko Tinggi
Peneliti UVA mengembangkan metode baru untuk mengidentifikasi pasien leukemia mieloid akut dengan risiko tinggi. Analisis sfingolipid dalam sel kanker dapat klasifikasikan dua subtipe AML, membantu pasien menuju perawatan yang lebih efektif dan terpersonalisasi. Temuan ini dapat menciptakan biomarker baru dan meningkatkan hasil pengobatan.
Peneliti di University of Virginia Cancer Center telah mengidentifikasi cara baru untuk mengetahui pasien leukemia mieloid akut (AML) yang berisiko tinggi mengalami hasil buruk. Pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan perawatan yang lebih terpersonalisasi dan meningkatkan hasil pasien. AML adalah jenis leukemia umum pada orang dewasa yang berasal dari sel pembentuk darah di sumsum tulang dan sering menyebar ke aliran darah.
Tim peneliti menggunakan pembelajaran mesin untuk menganalisis molekul bioaktif bernama sfingolipid dalam sel kanker, yang diyakini berperan penting dalam perkembangan AML dan resistensi terhadap perawatan. Mereka menemukan bahwa pengukuran lipid ini dapat mengklasifikasikan AML menjadi dua subtipe, dengan pasien dari subtipe risiko tinggi memiliki dua kali lipat risiko kegagalan pengobatan dibandingkan pasien di subtipe lainnya.
Penggunaan jenis lipid ini, meski lebih sulit diukur daripada gen, diharapkan dapat membantu mengarahkan pasien risiko tinggi untuk tidak menjalani kemoterapi intensif yang kemungkinan tidak efektif, dan sebaliknya mengikuti uji klinis perawatan baru yang lebih mungkin bermanfaat bagi mereka. Para peneliti percaya bahwa dengan menargetkan sfingolipid, mereka dapat meningkatkan hasil pasien dengan mengubah sifat lipid pada pasien risiko tinggi agar lebih mirip dengan subtipe risiko rendah.
Para peneliti telah menerbitkan temuan mereka di jurnal ilmiah Blood Advances. Penelitian ini didukung oleh National Institutes of Health dan National Cancer Institute, serta institusi lainnya. Temuan ini menjadi langkah maju dalam upaya meningkatkan perawatan kanker, yang merupakan misi utama UVA Cancer Center, salah satu dari 54 pusat kanker di seluruh negeri yang diakui oleh National Cancer Institute.
Leukemia mieloid akut (AML) adalah salah satu jenis kanker darah yang umum, terutama di kalangan orang dewasa. Evaluasi risiko saat ini mengandalkan analisis genetik dan kromosom, tetapi peneliti menyadari perlunya metode yang lebih efektif untuk menilai risiko dan merancang pengobatan yang lebih sesuai dengan kondisi spesifik pasien. Molekul bioaktif seperti sfingolipid, yang dihasilkan dari aktivitas mikroba, menjadi fokus penelitian ini.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengukuran sfingolipid dalam sel kanker dapat mengidentifikasi pasien AML dengan risiko tinggi dan membantu dalam pengembangan perawatan yang lebih terpersonalisasi. Dengan menargetkan lipid ini, diharapkan dapat memperbaiki hasil pasien dan meminimalisasi pengobatan yang tidak efektif. Penemuan ini menjadi harapan baru dalam pengelolaan leukemia mieloid akut.
Sumber Asli: news.virginia.edu
Post Comment