Pencegahan Kanker
Penelitian
ACS NANO, AUSTRALIA, AUSTRALIAN RESEARCH COUNCIL DECRA, CANCER PREVENTION, CENTRE, CLINICAL TRIALS, CUBA, HPV VACCINE, JU, MACCAL, MEDICINE, NORTH AMERICA, OCEANIA, RESEARCH, RMIT UNIVERSITY, SCIENCE, STEPHEN KENT, TAM, THE ALFRED, UNITED STATES, UNIVERSITY OF MELBOURNE, YI (
Ines Alvarez
0 Comments
Ilmuwan Kembangkan Tes Darah untuk Efektifitas Pengobatan Kanker
Ilmuwan di Australia mengembangkan tes darah untuk mempersonalisasi pengobatan kanker menggunakan nanomedisin PEG. Penelitian menunjukkan pentingnya memahami respons imun individu dalam efektivitas terapi. Hasil ini berpotensi mengarah pada pengobatan yang lebih aman dan efektif, dengan peluang penerapan lebih lanjut dalam pengobatan kanker yang lebih luas.
Ilmuwan dari Universitas RMIT dan Institut Doherty telah mengembangkan tes darah inovatif yang dapat membantu menyaring pasien kanker agar pengobatannya lebih aman dan efektif. Sekitar satu dari dua orang Australia berisiko didiagnosis kanker pada usia 85 tahun. TES unik ini dapat menilai dengan cepat seberapa efektif nanomedisin berbasis polyethylene glycol (PEG) dalam membunuh sel kanker dan meminimalkan efek samping, hanya menggunakan setetes darah pasien leukemia.
Nanomedisin ini terdiri dari partikel kecil yang dirancang untuk mengantarkan obat langsung ke sel-sel yang terkena penyakit, seperti kanker, dengan tujuan melindungi sel sehat. Nantinya, pengujian ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk kolaborasi dengan mitra industri dan dukungan pemerintah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai interaksi nanomedisin dengan sel darah pada pasien leukemia.
Dr. Yi (David) Ju dari Universitas RMIT menjadi pemimpin dalam penelitian ini, berkolaborasi dengan Profesor Stephen Kent dari Institut Doherty. Hasil penelitian ini memberi penjelasan mengapa beberapa pasien kanker merespons lebih baik dibandingkan yang lain berdasarkan perbedaan dalam sistem kekebalan mereka. Proses penelitian melibatkan pengujian tiga jenis nanomedisin PEG pada darah 15 pasien leukemia untuk menentukan yang paling efektif.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tingkat antibodi anti-PEG yang tinggi akibat vaksin mRNA dapat mengurangi kemanjuran pengobatan di masa mendatang. Peneliti menjelaskan bahwa perbedaan dalam antibodi anti-PEG mempengaruhi bagaimana terapi bekerja terhadap sel kanker. Doxil, salah satu nanomedisin yang umum digunakan, juga dipengaruhi oleh antibodi ini, menunjukkan bahwa terapi mungkin lebih menargetkan sel sehat daripada sel kanker.
Temuan ini akan membimbing pengembangan nanomedisin kanker generasi berikutnya dan membantu pemilihan pasien untuk pengobatan pribadi. Mengerti variasi respon imun individu bisa memimpin kepada terapi yang lebih efektif dan aman. Peneliti berharap inovasi ini dapat menarik perhatian perusahaan farmasi dalam mengembangkan obat yang ditargetkan untuk kanker yang sebelumnya sulit diobati.
Kanker menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Australia, dengan risiko diagnosis kanker yang tinggi. Perkembangan teknologi nanomedisin, termasuk penggunaan polyethylene glycol (PEG), menawarkan metode baru untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. Melalui pengujian darah, ilmuwan dapat memahami interaksi antara nanomedisin dan sistem imun pasien, yang memungkinkan penyesuaian pengobatan yang lebih personal untuk meningkatkan hasil terapi bagi pasien kanker. Nanomedisin dirancang untuk secara tepat mengantarkan obat ke sel kanker sambil menghindari kerusakan pada sel sehat. Dengan inovasi tes darah dalam penelitian ini, diharapkan dapat membantu dokter merancang pendekatan pengobatan yang lebih cocok bagi setiap individu.
Penelitian ini menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan pengobatan kanker melalui tes darah yang mempersonalisasi penggunaan nanomedisi. Dengan memahami respons imun individual dan interaksi nanomedisin, profesor menyarankan bahwa ada peluang untuk meningkatkan efektivitas dan keamanan terapi kanker. Dengan dukungan industri dan penelitian lanjutan, inovasi ini dapat membuka jalan untuk pengobatan yang lebih efektif bagi pasien dengan kanker.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment