Kanker Kolorektal pada Dewasa Muda: Yang Perlu Anda Ketahui
Kasus kanker kolorektal meningkat di bawah umur 50 tahun meskipun terjadi penurunan umum. Deteksi dini penting karena banyak yang didiagnosis terlambat. Menghindari gaya hidup tidak sehat dan mengetahui riwayat keluarga dapat mengurangi risiko. Gejala perlu diperhatikan dan diskusikan dengan dokter.
Kasus kanker kolorektal menurun secara keseluruhan, tetapi jumlah kasus pada orang di bawah 50 tahun meningkat tajam. Sebagian besar dari mereka belum menjalani skrining kolonoskopi pertama. Kanker ini sering didiagnosis pada stadium III atau IV, yang lebih sulit diobati. Risiko kanker kolorektal di kalangan dewasa muda bisa terkait dengan mutasi genetik atau riwayat keluarga.
Kanker kolorektal bisa muncul pada usia 20-an, meskipun jarang. Banyak pasien muda memiliki kecenderungan genetik. Dalam 15 tahun terakhir, lebih banyak pasien berusia 30-an dan 40-an yang didiagnosis.
Mengetahui riwayat kanker dalam keluarga sangat penting. Usahakan untuk menelusuri riwayat kanker hingga tiga generasi. Ini membantu dalam menentukan risiko kanker kolorektal dan kapan harus mulai melakukan skrining. Walaupun tidak memiliki riwayat keluarga, penting untuk memeriksakan diri jika ada gejala baru.
Konseling genetik dan pengujian sangat penting bagi pasien muda. Jika ada mutasi genetik atau sindrom kanker keturunan, hal itu dapat membantu menyesuaikan perawatan. Mengetahui informasi genetik juga bermanfaat bagi anggota keluarga untuk mengevaluasi risiko mereka.
Gejala kanker kolorektal yang perlu diperhatikan termasuk pendarahan rektum, perubahan pola buang air besar, dan anemia. Jika mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter. Sebagian besar pasien tidak menunjukkan gejala, sehingga penting untuk tetap waspada.
Prognosis kanker tergantung pada stadium. Sebagian besar pasien di bawah 50 tahun dengan kanker yang belum menyebar memiliki tingkat kelangsungan hidup lima tahun sebesar 94%. Namun, angka ini menurun menjadi 21% untuk stadium IV. Kemajuan pengobatan seperti imunoterapi sangat membantu dalam perawatan pasien dengan sindrom Lynch.
Pasien kanker rektal muda mungkin khawatir tentang penggunaan ostomi. Penggunaan ostomi bisa bersifat sementara, dan pasien tetap dapat menjalani gaya hidup yang normal. Program khusus mendukung pasien dengan beragam sumber daya dalam beradaptasi dengan ostomi.
Untuk mengurangi risiko kanker kolorektal, penting untuk menjalani gaya hidup sehat. Ini termasuk berolahraga secara teratur, makan diet sehat rendah daging merah, menghindari alkohol, dan tidak merokok. Skrining kolonoskopi harus dilakukan sesuai rekomendasi dokter, terutama bagi mereka dengan riwayat keluarga kanker.
Kanker kolorektal menjadi perhatian karena angka diagnosis meningkat pada orang muda di bawah 50 tahun. Meskipun kanker kolorektal secara keseluruhan menurun berkat penyaringan, peningkatan diagnosis di kalangan dewasa muda menimbulkan masalah, terutama karena banyak yang didiagnosis pada stadium lanjut. Pengetahuan tentang riwayat keluarga dapat memperkuat upaya deteksi dini dan pengobatan kanker.
Kanker kolorektal di kalangan dewasa muda semakin meningkat, dan kesadaran tentang risiko serta pentingnya deteksi dini sangat penting. Konseling genetik, pemeriksaan rutin, dan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko. Penting untuk mengenali gejala kanker dan melibatkan riwayat keluarga dalam evaluasi risiko untuk perawatan yang lebih baik.
Sumber Asli: www.mdanderson.org
Post Comment