Loading Now

Biaya Penanganan Kanker di Indonesia Mencapai Rp3,5 Triliun Tahun 2020

Pada tahun 2020, penanganan 2,5 juta kasus kanker di Indonesia memerlukan biaya sebesar Rp3,5 triliun. Meskipun terdapat penurunan jumlah kasus, hal ini mungkin disebabkan oleh pasien yang takut berobat selama pandemi COVID-19. Kanker masih menjadi penyebab kematian utama setelah penyakit jantung di negara ini.

Pada tahun 2020, penanganan 2,5 juta kasus kanker di Indonesia memakan biaya hingga Rp3,5 triliun, demikian disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Dr. Dante Saksono Harbuwono. Data ini berasal dari BPJS Kesehatan, di mana jumlah kasus kanker pada tahun 2019 mencapai 2,7 juta dengan biaya perawatan Rp4,1 triliun. Penurunan jumlah kasus kanker tahun 2020 diduga disebabkan oleh ketidakenakan pasien untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
Kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung di Indonesia, dengan hampir 9,7 persen dari kematian akibat penyakit tidak menular disebabkan oleh kanker. Berdasarkan penelitian beban global kanker (Globocan) 2018, kanker payudara adalah yang paling umum, diikuti oleh kanker serviks, paru, dan hati. Dr. Harbuwono menegaskan bahwa angka-angka ini menjadi perhatian dan harus ditangani sebagai prioritas.
Pasien kanker termasuk kelompok rentan terhadap infeksi COVID-19. Oleh karena itu, mereka diizinkan untuk menerima vaksin COVID-19 sesuai fase dan rekomendasi uji klinis. Pemerintah juga mempersiapkan subsidi Rp3,1 triliun untuk peserta BPJS.

Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, menjadi penyebab utama kematian setelah penyakit jantung. Tahun 2020, meskipun ada penurunan jumlah kasus dibandingkan tahun sebelumnya, banyak pasien yang enggan mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat dampak pandemi COVID-19. Data dari BPJS Kesehatan menunjukkan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk penanganan kanker, serta pentingnya prioritas dalam penanganannya.

Di Indonesia, kanker tetap menjadi masalah kesehatan yang signifikan, dan biaya penanganannya terus meningkat. Penurunan jumlah kasus di tahun 2020 mungkin tidak mencerminkan realitas sesungguhnya akibat pandemi. Oleh karena itu, tindakan preventif dan vaksinasi bagi pasien kanker menjadi sangat penting.

Sumber Asli: en.antaranews.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment