Loading Now

Kanker Lambung: Melampaui H. Pylori

Kanker lambung tetap menjadi masalah kesehatan global meskipun penelitian extensive telah dilakukan. Meskipun H. pylori telah ada sebagai faktor risiko utama, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ketidakseimbangan mikroba di lambung mungkin lebih kritis. Penemuan ini berkesan bagi pendekatan diagnosis baru dan strategi pencegahan yang lebih baik untuk kanker lambung.

Kanker lambung, meskipun sudah diteliti selama beberapa dekade, tetap menjadi penyebab kematian yang signifikan di seluruh dunia. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikrobioma lambung, komunitas beragam bakteri dalam lambung, dapat menjadi kunci melawan penyakit ini. Sebuah komentar yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Discovery menyoroti pergeseran pemahaman mengenai kanker lambung, menyarankan bahwa peran H. pylori mungkin tidak lagi sebagai faktor tunggal penyebab kanker lambung.

H. pylori telah lama dianggap sebagai penyebab utama kanker lambung dan diklasifikasikan sebagai karsinogen kelas 1 oleh WHO. Namun, tidak semua individu yang terinfeksi H. pylori mengembangkan kanker, menimbulkan pertanyaan tentang mengapa sebagian orang terlindungi. Bukti terbaru menunjukkan bahwa kanker lambung mungkin dipicu oleh ketidakseimbangan mikroba, atau disbiosis, di mana lingkungan mikroba lambung terganggu.

Penelitian menunjukkan bahwa saat jaringan lambung berkembang menuju kanker, komunitas mikroba berubah signifikan. Bakteri dari mulut, seperti Streptococcus anginosus, menjadi lebih umum, dan bahkan dapat memperparah peradangan dan kerusakan jaringan. Sinergi antara H. pylori dan bakteri seperti S. anginosus dapat memperburuk pertumbuhan tumor, menunjukkan kenyataan polimikroba yang lebih kompleks dalam perkembangan kanker lambung.

Penemuan ini membuka peluang bagi alat diagnostik baru. Saat ini, metode skrining cenderung fokus pada H. pylori, tetapi dengan melibatkan biomarker mikroba lain, penemuan kanker lambung bisa lebih tepat dan lebih dini. Penelitian telah menunjukkan bahwa perubahan dalam spesies bakteri tertentu di saliva bisa terkait dengan perkembangan kanker, memberikan biomarker potensial untuk deteksi awal.

Jika diketahui bahwa bakteri tertentu berkaitan dengan kanker, target bakteri tersebut bisa menjadi strategi baru. Pendekatan yang lebih jauh dengan menggunakan probiotik atau prebiotik untuk mengembalikan keseimbangan mikroba dalam lambung juga patut dipertimbangkan. Pengobatan yang disesuaikan berdasarkan mikrobioma individu dapat mengubah cara kita menangani penyakit ini.

Kanker lambung merupakan kanker kelima paling umum di dunia, dengan porsi terbesar berada di Asia Timur, khususnya di Cina. Lebih dari 500 juta penduduk Cina terinfeksi H. pylori, namun hanya sejumlah kecil yang akan mengembangkan kanker. Dengan memperluas program skrining untuk mencakup biomarker mikroba, kita dapat lebih akurat mengidentifikasi individu berisiko tinggi dan menyediakan intervensi lebih awal.

Komentar ini merupakan bagian dari koleksi khusus di edisi November jurnal Cancer Discovery, yang bertujuan untuk mengangkat ide-ide inovatif dari peneliti terkemuka di Cina.

Kanker lambung dikenal sebagai penyebab kematian global yang signifikan, dan meskipun terdapat fokus penelitian pada H. pylori, penyebab sebenarnya dari penyakit ini lebih kompleks. Penemuan bahwa mikrobioma lambung dapat berperan dalam perkembangan kanker menawarkan wawasan baru yang sangat penting bagi deteksi dan pencegahan lebih lanjut. Pendekatan baru dalam mendiagnosis penyakit ini dengan melibatkan biomarker baik dari saliva, cairan lambung, maupun sampel feses memberi harapan untuk strategi yang lebih efektif.

Dalam perspektif yang lebih luas, pemahaman baru tentang peran mikrobioma lambung dapat merevolusi pendekatan kita terhadap deteksi dan pencegahan kanker lambung. Hal ini bisa meningkatkan skrining populasi dan intervensi yang lebih awal, sehingga berpotensi menyelamatkan banyak nyawa. Dengan memanfaatkan pengetahuan ini, kita dapat mengatasi kanker lambung dengan cara yang lebih efektif dan terarah.

Sumber Asli: www.aacr.org

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment