Loading Now

Kurangnya Pemantauan yang Tepat untuk Pasien Positif HPV

Studi menunjukkan bahwa kurang dari 50% pasien HPV positif yang memiliki hasil NILM mendapatkan tes lanjutan sesuai pedoman. Hanya 43,7% yang menjalani uji ulang, dan 49,4% tidak diuji meskipun masih terdaftar. Kesenjangan dalam pengujian menunjukkan adanya masalah dalam implementasi pedoman kesehatan.

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa kurang dari 50% pasien positif human papillomavirus (HPV) dengan hasil sitologi negatif untuk lesi intraepitel atau keganasan (NILM) menerima pemeriksaan lanjutan sesuai pedoman dalam waktu yang disarankan. Penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA Network Open, menyoroti implementasi pedoman yang tidak merata sebagai penyebab potensi hasil buruk dan disparitas kanker serviks. Analisis ini melibatkan data dari berbagai sistem kesehatan dengan total 13.158 pasien yang memenuhi syarat. Hasil menunjukkan 43,7% pasien telah menjalani uji ulang, dengan 49,4% tidak menjalani pengujian meskipun masih terdaftar.

Pengawasan dini untuk kanker serviks penting untuk mencegah perkembangan kanker. Pedoman yang dikeluarkan oleh American Society for Colposcopy and Cervical Pathology (ASCCP) bertujuan untuk memberikan manajemen yang setara terhadap risiko, namun masih ada kesenjangan dalam pelaksanaannya. Penelitian ini berfokus pada seberapa baik praktik klinis sejalan dengan pedoman, terutama untuk pasien dengan hasil negatif NILM yang positif HPV.

Kurangnya pemeriksaan lanjutan pada pasien positif HPV menjadi perhatian, terutama mengingat lebih dari 40% pasien tetap tidak diuji dalam periode pemantauan. Studi ini menunjukkan perlunya perbaikan dalam penerapan pedoman untuk mengurangi risiko hasil kanker yang tidak diinginkan.

Sumber Asli: www.contemporaryobgyn.net

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment