Mengelola Perawatan Kanker di Tengah Kekurangan Cairan IV Nasional
Kekurangan cairan IV di AS semakin parah akibat penutupan fasilitas Baxter, memengaruhi 50% pasokan. Banyak rumah sakit yang terpaksa membatalkan operasi untuk menghemat pasokan. Pasien kanker berisiko tinggi kehilangan akses ke cairan penting yang diperlukan untuk perawatan. Kerjasama antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengatasi krisis ini.
Krisis kekurangan cairan IV di Amerika Serikat dipicu oleh penutupan fasilitas Baxter di North Cove akibat bencana alam. Dampaknya, kekurangan ini diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2025, mempengaruhi pasien kanker yang sangat bergantung pada cairan IV untuk mengelola efek samping kemoterapi. Banyak rumah sakit melaporkan penurunan hingga 50% dalam pasokan cairan IV yang tersedia, di mana 86% profesional kesehatan mencatat kekurangan tersebut. Hal ini menyebabkan pembatalan operasi elektif untuk mempertahankan cadangan pasokan.
Sebelum penutupan fasilitas Baxter akibat bencana, FDA telah melaporkan kekurangan cairan IV, seperti larutan saline dan air steril, sejak tahun 2021. Pencurahan bencana alam memperburuk kondisi ini, dan fasilitas tersebut sebelumnya menyuplai sekitar 60% kebutuhan cairan IV di AS. Tindakan FDA untuk meningkatkan pasokan diperkirakan belum cukup mengatasi masalah kekurangan yang berkelanjutan ini, terutama bagi pasien kanker.
Kekurangan cairan IV yang berkepanjangan berdampak signifikan terhadap perawatan pasien, khususnya untuk mereka yang menderita kanker. Diperlukan strategi untuk mengelola sumber daya cairan dan alternatif untuk mendukung perawatan pasien. Kerjasama antara fasilitas kesehatan, badan pemerintah, dan produsen sangat penting untuk mengatasi tantangan penyediaan ini, demi menjaga keselamatan pasien.
Sumber Asli: www.pharmacytimes.com
Post Comment