Menghadapi Kanker Prostat dan Mempromosikan Kesehatan Seksual Pria
Acara ini membahas kanker prostat, meliputi kesehatan seksual dan reproduksi pria, pengelolaan kanker di Jenewa, serta perspektif penyintas. Agenda terdiri dari sambutan, presentasi tentang SRH, epidemiologi kanker, layanan di Jenewa, dan sesi tanya jawab.
Kanker prostat adalah kanker keempat yang paling umum di dunia. Pada acara ini, kita akan membahas sudut pandang global tentang kesehatan seksual dan reproduksi pria (SRH), serta sumber daya untuk pengelolaan kanker prostat di Jenewa. Selain itu, kita akan mendengar perspektif dari seorang penyintas kanker tentang dampak kesehatan seksual yang dihadapinya.
Agenda acara dimulai dengan introduksi dan sambutan dari Jeremy Farrar, Kepala Ilmuwan WHO. Nancy Kidula akan memberikan pengantar tentang SRH pria, diikuti oleh Prebo Barango yang akan membahas epidemiologi global kanker prostat. Selanjutnya, Massimo Valerio akan menjelaskan layanan untuk pemeriksaan dan pengobatan kanker prostat di Jenewa.
Sanjay Acharya, seorang penyintas kanker prostat, akan berbagi perspektifnya tentang dampak kesehatan seksual. Oswaldo Montoya akan membahas bagaimana maskulinitas mempengaruhi penggunaan layanan SRH, termasuk kanker prostat. Acara ini akan diakhiri dengan sesi tanya jawab serta ringkasan poin-poin penting yang dipresentasikan oleh Pascale Allotey.
Prostate cancer is the fourth most commonly diagnosed cancer globally, highlighting the importance of effective management and awareness. Men’s sexual and reproductive health is critical in addressing the implications of cancer, as many men face stigma and lack of support services. This event aims to educate participants about resources available in Geneva and the broader impacts of prostate cancer on men’s health.
Acara ini menekankan pentingnya kesadaran tentang kanker prostat dan kebijakan kesehatan untuk pria. Diskusi mengenai SRH pria serta perspektif penyintas memberikan wawasan yang berharga. Pertemuan ini bertujuan untuk mengedukasi dan menyediakan sumber daya bagi mereka yang terpengaruh oleh kanker prostat.
Sumber Asli: www.who.int
Post Comment