Memahami “Penghancuran Kromosom” Dapat Mengarah ke Strategi Pengobatan Kanker Baru
Sebuah studi di UT Southwestern Medical Center menemukan bahwa kromothripsis, atau penghancuran kromosom yang terjadi di mikronuklei, mengakibatkan perubahan besar pada kromosom dan resistensi obat di beberapa jenis kanker. Penelitian ini menjelaskan peran jalur Fanconi anemia dalam penghancuran kromosom dan bagaimana intervensi pada jalur ini dapat mengatasi resistensi terhadap terapi.
Penelitian oleh UT Southwestern Medical Center mengungkapkan bahwa sel kanker memanfaatkan jalur genetik yang terlibat dalam perbaikan DNA untuk mendorong kanker dan mengatasi pengobatan. Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Cell, ditemukan bahwa beberapa kromosom dalam tumor mengalami pengaturan ulang besar-besaran yang dapat menjadi strategi baru untuk menghindari resistensi obat kanker. Kromothripsis, proses mutasi yang dipicu oleh penghancuran kromosom, memungkinkan sel kanker untuk cepat berevolusi dengan mengatur ulang kromosom dan menghasilkan banyak perubahan genetik dalam waktu singkat.
Kromothripsis terjadi ketika mitosis, proses pembelahan sel, berjalan tidak semestinya, mengakibatkan kromosom atau bagian kromosom salah kelompok ke dalam nukleus dan menjadi paket abnormal yang disebut mikronuklei. Kromosom dalam mikronuklei tidak dapat memperbanyak diri dengan benar, memicu jalur Fanconi anemia. Proses ini menyebabkan kromosom hancur dan disusun kembali dalam urutan yang salah, yang berujung pada perubahan kromosom yang sering menonaktifkan gen penghambat kanker.
Temuan ini berpotensi memunculkan strategi baru dengan menggabungkan penghambatan jalur Fanconi anemia dengan terapi lain untuk menghadapi munculnya sel kanker yang resisten terhadap pengobatan. Ini menjadi solusi signifikan bagi pasien kanker, mengingat resistensi obat adalah masalah besar dalam pengobatan kanker.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com
Post Comment