Menghindari Risiko dalam Pengobatan Kanker Prostat

Steve Thomashefski didiagnosis kanker prostat dan beralih ke terapi proton untuk mengurangi risiko kerusakan jaringan sehat. Ia mendapat penjelasan dari Dr. Gayar mengenai benefits terapi proton, dan merasa terdukung oleh rumah akomodasi serta staf medis. Steve mendorong pria lain untuk rutin memeriksakan PSA.

Steve Thomashefski rutin melakukan skrining kanker prostat hingga akhirnya dokter menemukan bahwa PSA-nya meningkat signifikan. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ia didiagnosis menderita kanker prostat dan diberi tahu bahwa akibat usianya, operasi bukan pilihan. Dokter merekomendasikan pengobatan radiasi, namun Steve khawatir tentang risiko kerusakan jaringan sehat.

Anaknya melakukan penelitian dan menemukan bahwa terapi proton bisa menjadi alternatif dengan risiko lebih rendah. Dia menghubungi pusat terapi proton di Flint dan bertemu Dr. Hesham Gayar yang menjelaskan secara mendetail tentang terapi proton, termasuk manfaat serta risiko terkait.

Dr. Gayar menyebutkan bahwa beberapa jaringan sehat akan terpapar 70% lebih sedikit radiasi dibandingkan terapi photon tradisional, karena proton menghentikan radiasi tepat di tumor tanpa meninggalkan dosis lanjut. Steve bergabung dalam studi di pusat tersebut meskipun harus menempuh perjalanan dari Ypsilanti, MI ke Flint untuk serangkaian perawatan harian.

Dengan adanya Rumah Akomodasi di dekat pusat, masalah akomodasi teratasi. Steve merasa sangat terbantu oleh staf yang ramah dan peduli, serta percaya bahwa perawatan yang diterimanya akan membantunya pulih. Sebagai diaken Katolik, iman menjadi bagian penting dalam perjalanannya dan ia menyarankan pria lain untuk menjaga kesehatan prostat mereka.

Dia mendorong semua pria untuk menguji PSA mereka tanpa menunggu. Mendesak agar pria tidak menunda memeriksakan kesehatan prostat mereka, Steve mengingatkan akan pentingnya tindakan pencegahan.

Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang umum terjadi pada pria. Pemeriksaan PSA adalah metode deteksi awal yang dapat membantu menemukan kanker lebih awal. Terapi radiasi merupakan salah satu pilihan pengobatan, dan dalam beberapa kasus, terapi proton diakui memiliki manfaat yang lebih besar dengan risiko efek samping yang lebih rendah, terutama dalam perlindungan jaringan sehat di sekitarnya.

Steve Thomashefski, yang menghadapi kanker prostat, memilih terapi proton setelah mempertimbangkan risiko terapi radiasi tradisional. Penjelasan Dr. Gayar tentang terapi proton dan fasilitas akomodasi mendukung proses penyembuhannya. Pesannya kepada pria lain adalah menjaga kesehatan prostat melalui pemantauan PSA secara rutin.

Sumber Asli: www.mclaren.org