Kanker pada Anak
AGREEMENT, AS, ASIA, ASSOCIATED PRESS, BEIRUT, CANCER, CAROL ZEGHAYER, CENTER OF LEBANON, CHILDREN, CHILDREN ’, CHILDREN ’ S CANCER CENTER OF, CHILDREN ’ S CANCER CENTER OF LEBANON, CHILDREN CANCER CENTER OF, CHILDREN CANCER CENTER OF LEBANON, DOLLY NOUN, HUSSEIN MALLA, LEBANON, MEDICAL CANNABIS, MEDICAL SERVICES, NEWS, NORTH AMERICA, PRIZES, S CANCER CENTER OF LEBANON, SYRIA, UNITED STATES, ZEINA AL CHAMI
Ines Alvarez
0 Comments
Pasien Kanker Anak di Lebanon: Berjuang Melawan Penyakit di Tengah Perang
Anak-anak pasien kanker di Lebanon berjuang melawan penyakit sambil menghadapi serangan udara. Carol Zeghayer dan Mohammad Mousawi adalah contoh nyata betapa sulitnya mempertahankan perawatan kanker di tengah konflik yang berkepanjangan. Pusat Kanker Anak Lebanon berusaha menjaga kelangsungan pengobatan meskipun dalam kondisi yang semakin berbahaya.
Pasien kanker anak di Lebanon, seperti Carol Zeghayer yang berusia 9 tahun, berjuang menerima perawatan sambil menghadapi serangan udara dari Israel. Carol air mata saat mendengar suara ledakan dekat rumahnya di Hasbaya. Keluarga-keluarga seperti Carol sering terpaksa menempuh perjalanan panjang untuk ke pusat kanker karena situasi keamanan yang memburuk. Sementara itu, lebih dari 400 pasien yang dirawat di Pusat Kanker Anak Lebanon kini menghadapi tantangan yang lebih berat akibat konflik yang tak kunjung usai.
Proses pengobatan menjadi lebih sulit karena jarak tempuh yang meningkat hingga tiga jam akibat serangan, sedangkan sebelumnya hanya satu setengah jam. Beberapa pasien bahkan terpaksa dirawat di rumah sakit demi keselamatan mereka dari serangan yang terus-menerus. Banyak anak yang seperti Mohammad Mousawi, yang juga menderita leukemia, merindukan keceriaan masa kanak mereka yang terganggu oleh kondisi perang dan penyakit yang mereka hadapi.
Pusat Kanker Anak Lebanon berusaha untuk menjaga agar semua perawatan tetap berjalan meskipun situasi memburuk. Mereka telah mengidentifikasi lokasi pasien dan mengalihkan perawatan ke rumah sakit terdekat saat diperlukan. Penyedia layanan kesehatan di pusat tersebut mengakui bahwa banyak dokter yang terpaksa pindah karena keamanan yang memburuk, dan kondisi keuangan pusat juga tertekan oleh krisis yang berkepanjangan.
Kehidupan di Lebanon terguncang oleh krisis yang tak henti-hentinya, ditambah dengan pemboman yang berlanjut. Para pasien, termasuk Asinat al Lahham yang juga berjuang melawan kanker, seringkali terjebak antara kebutuhan untuk menjalani perawatan dan ancaman perang. Meski mereka berusaha mengabaikan ketakutan, suara ledakan menyoroti ketidakamanan yang harus mereka hadapi setiap hari. Beberapa orang tua berusaha memberi dukungan emosional kepada anak-anak mereka, berusaha menciptakan momen menyenangkan di tengah keadaan yang sulit ini.
Situasi di Lebanon sangat kompleks dan penuh tantangan, terutama bagi anak-anak yang berjuang melawan kanker di tengah konflik bersenjata. Proses perawatan mereka terhalang oleh kondisi keamanan yang memburuk dan serangan udara. Pusat Kanker Anak Lebanon harus beradaptasi dengan cepat, sering kali memindahkan pasien untuk menjaga kelangsungan pengobatan mereka.
Krisis yang berkepanjangan di Lebanon menambah beban bagi pasien kanker anak dan keluarga mereka. Meskipun Pusat Kanker Anak Lebanon berupaya untuk terus memberikan perawatan, serangan udara dan ketidakstabilan yang terjadi membuat tantangan semakin besar. Situasi ini menekankan perlunya bantuan dan dukungan bagi para pasien muda serta keluarganya yang terjepit antara penyakit dan perang.
Sumber Asli: apnews.com
Post Comment