Peran Beragam Uji Klasifier Genomik dalam Klasifikasi Risiko Kanker Prostat
Sebuah tinjauan menunjukkan bahwa pengujian genomik untuk pasien kanker prostat terlokalisasi tidak selalu berdampak pada klasifikasi risiko dan keputusan perawatan. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan klasifikasi risiko, tetapi sebagian besar keputusan tetap tidak berubah. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efektivitas tes ini.
Para pasien dengan kanker prostat terlokalisasi, pengujian genomik berbasis jaringan (GC) tidak selalu memengaruhi klasifikasi risiko atau keputusan perawatan. Sebuah tinjauan yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine menyimpulkan bahwa GC seperti Decipher, Oncotype DX GPS, dan Prolaris tidak berfungsi secara konsisten dalam stratifikasi risiko. Peneliti menemukan bahwa pasien dengan risiko sangat rendah atau rendah memiliki klasifikasi risiko yang cenderung sama atau lebih rendah setelah pengujian. Namun, dalam satu studi acak, sejumlah pasien dengan risiko rendah terklasifikasi lebih tinggi setelah pengujian GC.
Kanker prostat adalah masalah kesehatan yang penting, dan pengujian genomik dapat membantu mengklasifikasikan risiko pasien yang mayoritas mengalami kanker terlokalisasi. Studi ini menganalisis pengaruh tes genomik terhadap keputusan perawatan pertama pada pasien. Dengan mendaftar sembilan studi yang relevan, peneliti meneliti konsistensi dari hasil pengujian terhadap keputusan perawatan yang diambil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun tes GC tidak secara konsisten memengaruhi klasifikasi risiko atau keputusan perawatan, perbedaan antara studi observasional dan acak menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut. Penelitian yang lebih baik dirancang diperlukan untuk mengeksplorasi peran tes GC dalam pengobatan kanker prostat baru.
Sumber Asli: www.healthday.com
Post Comment