Studi Gizi Anak Kanker Menerima Hibah $1,5 Juta
Dr. Amy Lovell dari Universitas Auckland menerima hibah $1,35 juta untuk penelitian mengenai dampak gizi pada anak penderita kanker. Penelitian ini bertujuan mengembangkan panduan nasional untuk merawat dan memberikan nutrisi yang tepat selama pengobatan, termasuk pengalaman orang tua dalam menghadapi tantangan gizi. Lebih dari 90% anak dapat mengalami malnutrisi selama proses pengobatan.
Penelitian gizi untuk anak penderita kanker yang dipimpin oleh Dr. Amy Lovell dari Universitas Auckland mendapatkan hibah sebesar $1,35 juta dari Health Research Council. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak gizi pada anak-anak dengan kanker di Aotearoa, kiat-kiat nutrisi dalam pengobatan, serta tantangan yang dihadapi oleh orang tua. Saat ini, kurangnya panduan nasional mengenai gizi untuk anak dengan kanker menjadi kendala bagi para ahli gizi. Lovell, yang juga bekerja sebagai ahli gizi onkologi pediatrik di Starship Blood and Cancer Centre, mengamati bahwa lebih dari 90% anak yang menjalani pengobatan kanker mengalami malnutrisi yang mempengaruhi daya tahan tubuh.
Anak-anak yang dipengaruhi oleh kanker memerlukan perhatian khusus terhadap aspek gizi untuk meningkatkan peluang bertahan hidup. Kebiasaan makan yang buruk selama dan setelah pengobatan kanker bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti diabetes dan penyakit jantung. Penelitian yang dilakukan Dr. Lovell berfokus pada pengembangan panduan nutrisi untuk anak dengan kanker di Aotearoa, dan bekerja sama dengan peneliti kesehatan Māori untuk memastikan pendekatan yang inklusif dan relevan.
Dalam ringkasan, penelitian ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang pentingnya nutrisi bagi anak-anak dengan kanker di Aotearoa, tetapi juga menghasilkan panduan nasional yang dapat diterapkan secara luas. Dr. Lovell dan timnya berkomitmen untuk menjamin tidak ada anak yang mengalami dampak malnutrisi saat menjalani pengobatan kanker. Ini menjadi batu loncatan menuju perawatan yang lebih baik dan hasil yang lebih baik bagi anak-anak penderita kanker.
Sumber Asli: www.auckland.ac.nz
Post Comment