Pencegahan Kanker
Penelitian
AND, BREN SIMON, CANCER PREVENTION, CATHERINE MOSHER, CLINICAL TRIALS, COMPREHENSIVE CANCER CENTER, HPV VACCINE, INDIANA UNIVERSITY SCHOOL OF MEDICINE, INDIANAPOLIS, MEDICINE, NORTH AMERICA, REGENSTRIEF INSTITUTE, REGENSTRIEF INSTITUTE AFFILIATE SCIENTIST, REGENSTRIEF INSTITUTE RESEARCH, RESEARCH, SHELLEY JOHNS, UNITED STATES, WOMEN'S HEALTH
Aiden Caldwell
0 Comments
Terapi Telepon Mengurangi Kelelahan pada Penyintas Kanker Payudara
Penelitian menunjukkan bahwa terapi ACT melalui telepon efektif dalam mengurangi kelelahan dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara metastatik. 250 peserta mengikuti enam sesi telepon, hasilnya menunjukkan perbaikan dalam kualitas tidur dan fungsi harian. Studi ini menyoroti pentingnya intervensi perilaku dalam mengatasi efek kelelahan kanker.
Sebanyak 169.000 orang di AS hidup dengan kanker payudara metastatik, sehingga mengatasi gejala yang melemahkan seperti kelelahan menjadi semakin penting. Studi menunjukkan efektivitas terapi acceptance and commitment (ACT) melalui telepon dalam mengurangi dampak kelelahan dan meningkatkan kualitas hidup para penyintas kanker payudara metastatik. ACT bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas psikologis, termasuk proses penerimaan dan perubahan perilaku.
Penelitian ini menemukan bahwa intervensi ACT jarak jauh berpotensi mengurangi gangguan tidur yang mempengaruhi fungsi harian pasien. Kelelahan terkait kanker sering diperburuk oleh kurangnya tidur yang memadai. Shelley Johns, PsD, mengatakan bahwa praktik mindfulness meningkatkan kualitas tidur, dan membantu para peserta merasa damai.
Dalam uji klinis, 250 penyintas kanker payudara metastatik diacak untuk mengikuti enam sesi telepon ACT atau pendidikan/dukungan. Hasil menunjukkan bahwa percakapan singkat dengan terapis membantu para penyintas menerapkan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari, mengurangi pengaruh kelelahan terhadap fungsi mereka.
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum yang menyerang wanita di seluruh dunia. “Tidak ada obat yang efektif untuk kelelahan pada kanker lanjutan,” kata Catherine Mosher, PhD, yang tertarik menggunakan ACT sebagai intervensi perilaku untuk mengurangi dampak kelelahan terhadap fungsi hidup.
Studi ini memberikan informasi penting bagi perawatan klinis dengan menunjukkan bahwa intervensi ACT berbasis telepon bisa mengurangi gangguan fungsi akibat kelelahan di kalangan pasien kanker payudara metastatik. Selanjutnya, peneliti berencana menguji intervensi ini pada populasi pasien kanker yang beragam secara budaya.
Kanker payudara metastatik menjadi masalah kesehatan yang signifikan, dengan lebih dari 169.000 orang di AS didiagnosis. Kelelahan adalah salah satu gejala paling umum yang dihadapi pasien, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup secara drastis. Intervensi perilaku seperti ACT, yang berfokus pada pengembangan mindfulness dan penerimaan, mulai diterapkan untuk membantu mengatasi masalah ini. Mengingat tidak adanya pengobatan yang efektif untuk kelelahan kanker, metode seperti telepon ACT menjadi solusi yang dijajaki.
Terapi percakapan via telepon menggunakan acceptance and commitment therapy (ACT) menunjukkan hasil positif dalam membantu penyintas kanker payudara metastatik mengurangi kelelahan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Intervensi ini praktis dan dapat diakses, menawarkan harapan dalam perawatan bagi pasien yang menderita kelelahan kronis yang terkait dengan kanker.
Sumber Asli: www.miragenews.com
Post Comment