Terobosan AI untuk Skrining Kanker Otak Non-Invasif
Model AI baru dapat memprediksi pola penyebaran kanker otak dengan akurasi 85%, memberikan pendekatan non-invasif bagi pasien yang menderita metastasis otak. Penelitian ini menunjukkan potensi besar dalam menggantikan prosedur invasi tradisional, dan mendukung diagnosa serta pengobatan yang lebih terpersonalisasi.
Terobosan AI dalam bidang onkologi menawarkan diagnostic kanker otak non-invasif dengan akurasi 85%. Dalam publikasi di jurnal Neuro-Oncology Advances, peneliti mengembangkan model pembelajaran mesin yang mampu memprediksi pola invasi metastasis otak dengan memanfaatkan fitur yang diambil dari pemindaian MRI. Metastasis otak adalah pertumbuhan kanker yang berasal dari bagian tubuh lain, seringkali menyebar ke jaringan otak sehat dan membuat pengobatan menjadi kompleks. Dengan model ini, proses diagnosa invasif dapat digantikan dengan pendekatan yang lebih ramah pasien, berpotensi meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien.
Model ini dibangun dari dataset retrospektif lebih dari 130 pasien yang telah menjalani reseksi bedah kanker otak. Data dibagi menjadi subset pelatihan dan pengujian tanpa tumpang tindih untuk menjaga validitas hasil. Penggunaan alat normalisasi canggih dan berbagai teknik MRI membantu proses pemrosesan memaksimalkan akurasi prediksi dengan menciptakan dan mengisolasi fitur halus di foto MRI yang berkaitan dengan penyebaran kanker. Penggunaan fitur radiomik yang sangat membantu dalam mendeteksi lebih dari seratus atribut dari citra medis diperkuat oleh model pembelajaran mesin tradisional dan pembelajaran dalam, menyempurnakan kemampuan prediksi.
Sampai saat ini, metastasis otak merupakan salah satu tantangan terbesar dalam bidang onkologi, terkenal akibat banyaknya kematian terkait penyakit ini. Sekitar 50%-64% dari metastasis ini termasuk dalam kategori sangat invasif, yang berarti sel kanker menembus lebih jauh ke jaringan otak, yang berkaitan dengan harapan hidup yang pendek dan tingginya angka kekambuhan. Penemuan baru ini diharapkan dapat memberikan alternatif untuk pemeriksaan histopatologi invasif yang selama ini menjadi tolak ukur diagnosis, dengan mengandalkan teknologi AI.
Pengembangan model AI untuk memprediksi pola invasi metastasis otak adalah langkah maju yang penting dalam dunia diagnosis kanker. Dengan kemampuan untuk melakukan diagnosa non-invasif, model ini tidak hanya memiliki potensi untuk meningkatkan pengelolaan kanker tetapi juga untuk mempercepat pengobatan yang lebih personal bagi pasien. Namun, perlu diingat bahwa teknologi ini masih memerlukan validasi lebih lanjut agar dapat diterapkan lebih luas di klinik.
Sumber Asli: www.thebrighterside.news
Post Comment