Loading Now

Dua Langkah Mengurangi Risiko Kanker Menurut Penelitian Terbaru

Studi menunjukkan bahwa menjaga berat badan sehat dan berolahraga secara teratur efektif dalam mengurangi risiko kanker. Tidak memenuhi pedoman WHO untuk ukuran pinggang dan aktivitas fisik meningkatkan risiko kanker. Pendekatan yang menyeluruh diperlukan untuk pencegahan kanker yang efektif.

Sebuah studi baru yang melibatkan lebih dari 315.000 peserta menunjukkan bahwa menjaga berat badan sehat dan berolahraga secara teratur lebih efektif dalam mengurangi risiko kanker daripada hanya salah satu dari keduanya. Penelitian ini menyoroti bahwa memenuhi pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk lingkar pinggang dan tingkat aktivitas fisik sangat penting dalam pencegahan kanker.

Studi ini menemukan bahwa individu yang tidak memenuhi pedoman WHO untuk lingkar pinggang memiliki risiko kanker meningkat 11%, meskipun mereka berolahraga cukup. Sebaliknya, mereka yang tidak mencapai pedoman untuk olahraga mengalami peningkatan risiko kanker sebesar 4%, meski memiliki ukuran pinggang yang sehat. Secara keseluruhan, tidak memenuhi kedua pedoman menghasilkan peningkatan risiko kanker sebesar 15%.

Penelitian ini menjadi yang pertama mengeksplorasi dampak kombinasi antara berat badan dan aktivitas fisik terhadap pencegahan kanker. Pedoman WHO merekomendasikan 150 hingga 300 menit aktivitas fisik sedang per minggu. Aktivitas moderat mencakup berjalan cepat, bersepeda, dan olahraga lainnya, sedangkan aktivitas vigorous termasuk jogging, bersepeda cepat, dan permainan tim. Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan untuk mengurangi risiko kanker.

Dari hasil penelitian, menjadi jelas bahwa perhatian pada dua aspek kesehatan – mempertahankan berat badan ideal dan berolahraga – adalah langkah penting dalam pencegahan kanker. Mengadopsi pola hidup yang lebih sehat dan mengintegrasikan olahraga dalam rutinitas sehari-hari dapat menjadi strategi efektif untuk menurunkan risiko penyakit serius ini. Pendekatan holistik dalam kesehatan pribadi terbukti lebih bermanfaat daripada fokus pada satu faktor saja.

Sumber Asli: www.independent.co.uk

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment