Evaluasi Konseling CIH untuk Pasien Kanker
Studi ‘CCC-Integrativ’ mengevaluasi efek konseling berbasis bukti dalam meningkatkan aktivasi pasien kanker. Peserta dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol, dengan intervensi menunjukkan peningkatan signifikan dalam skor aktivasi pasien. Hasil ini mendukung pentingnya pendekatan CIH dalam perawatan onkologi dengan fokus pada manajemen mandiri pasien.
Komplementer dan integratif healthcare (CIH) memainkan peran penting dalam perawatan kanker, dengan pasien yang sering mencari pendekatan ini untuk mengelola gejala dan efek samping pengobatan. Sebuah studi implementasi terkendali yang berjudul ‘CCC-Integrativ’ mengevaluasi pengaruh program konseling berbasis bukti interprofesional untuk CIH dalam meningkatkan aktivasi pasien di antara pasien kanker. Studi ini merupakan penelitian implementasi non-acak yang bersifat prospektif, fokus pada hasil mikro, meso, dan makro, serta dilengkapi dengan evaluasi proses mixed-method dan analisis ekonomi kesehatan.
Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menilai dampak program terhadap aktivasi pasien, yang diukur menggunakan kuesioner Patient Activation Measure (PAM-13) pada baseline, setelah intervensi, dan pada follow-up enam bulan. Intervensi CCC-Integrativ adalah layanan konseling berbasis bukti yang dirancang untuk pasien onkologi dengan pendekatan yang berorientasi pada pasien dan opsi pengobatan berbasis bukti. Intervensi ini mencakup program pelatihan sepuluh bulan untuk tim konseling interprofesional, mencakup berbagai pendekatan CIH dan topik gaya hidup.
Pasien dalam kelompok intervensi mendapatkan tiga sesi konseling individu dalam tiga bulan, dengan sesi pertama dilakukan secara tatap muka dan sesi berikutnya diadakan dengan format yang fleksibel. Kelompok kontrol menerima perawatan kesehatan standar dan ditawari layanan konseling CIH setelah periode pengamatan enam bulan. Studi ini melibatkan 1128 peserta yang direkrut dari empat Pusat Kanker Komprehensif Universitas di Jerman, dengan 443 di kelompok kontrol dan 685 di kelompok intervensi, sebagian besar berjenis kelamin perempuan dengan usia rata-rata 57,1 tahun.
Kelompok intervensi menunjukkan peningkatan signifikan dalam skor PAM-13 dibandingkan kelompok kontrol, dengan selisih rata-rata yang disesuaikan sebesar 2,22 poin. Hal ini menunjukkan efek positif pada aktivasi pasien. Studi juga menemukan bahwa pasien di kelompok intervensi mengalami penurunan tingkat aktivasi yang lebih sedikit dibandingkan kelompok kontrol, mengindikasikan efek pencegahan dari intervensi.
Hasil CCC-Integrativ menunjukkan bahwa konseling yang disesuaikan secara individu oleh tim interprofesional dapat secara signifikan meningkatkan aktivasi pasien, yang sangat penting untuk manajemen mandiri dalam penyakit kronis seperti kanker. Temuan ini sejalan dengan literatur internasional yang menunjukan bahwa aktivasi pasien yang lebih tinggi berkorelasi dengan hasil kesehatan yang lebih baik, kepatuhan yang lebih baik terhadap rencana pengobatan, dan biaya perawatan kesehatan yang lebih rendah.
Kekuatan studi ini mencakup pendekatan multicenter, kohort besar, dan model konseling interprofesional. Namun, desain non-acak dan potensi bias seleksi merupakan kelemahan. Studi ini menyimpulkan bahwa penerapan program seperti ini di pusat kanker dapat memajukan perawatan yang berfokus pada pasien, menekankan pentingnya manajemen mandiri dan memenuhi permintaan pasien yang substansial untuk metode CIH.
Complementary and integrative healthcare (CIH) merupakan pendekatan yang semakin diminati dalam mengelola perawatan kanker, di mana pasien mencari cara untuk mengurangi gejala yang disebabkan oleh pengobatan standar. Program konseling berbasis bukti seperti CCC-Integrativ bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan pasien dalam perawatan mereka, dengan hasil yang terbukti positif. Evaluasi program ini penting untuk menilai efektivitas dan dampaknya terhadap kualitas hidup pasien.
Studi CCC-Integrativ menunjukkan bahwa konseling berbasis bukti dapat meningkatkan aktivasi pasien dalam perawatan kanker. Peningkatan signifikan dalam skor PAM-13 mengindikasikan bahwa pendekatan ini efektif dalam mendorong pasien untuk lebih terlibat dalam manajemen kesehatan mereka. Pengembangan program serupa di pusat-pusat kanker dapat memenuhi kebutuhan pasien untuk metode perawatan integratif dan mendukung hasil kesehatan yang lebih baik.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment