Pencegahan Kanker
Penelitian
ARTIFICIAL INTELLIGENCE, CANCER EPIDEMIOLOGY AND PREVENTION RESEARCH UNIT, CANCER PREVENTION, CANCER RESEARCH UK, CEPRU, ENGINEERING AND PHYSICAL SCIENCES RESEARCH COUNCIL, EPSRC, EUROPE, HPV VACCINE, ICR, IMPERIAL COLLEGE LONDON, INSTITUTE OF CANCER RESEARCH, INSTITUTE OF CANCER RESEARCH,, LONDON, MEDICINE, MONTSER, MONTSERRAT GARCIA - CLOSAS, NATIONAL INSTITUTE FOR HEALTH AND CARE RESEARCH, NIHR, PRECISION MEDICINE, RESEARCH, THE INSTITUTE OF CANCER RESEARCH, UK, UNITED KINGDOM, UNIVERSITY OF CAMBRIDGE
Ines Alvarez
0 Comments
ICR Bergabung dalam Proyek AI £10 Juta untuk Deteksi Risiko Kanker
ICR bergabung dalam proyek AI senilai £10 juta untuk mendeteksi risiko kanker. Dengan memanfaatkan data kesehatan dan analisis AI, proyek ini bertujuan meningkatkan skrining dan pencegahan kanker. Proyek ini dipimpin oleh University of Cambridge, memfokuskan pada individu berisiko tinggi dan meningkatkan sistem kesehatan.
Institute of Cancer Research (ICR) bergabung dalam proyek penelitian senilai £10 juta untuk meningkatkan prediksi risiko kanker bagi pasien individu. Program ini, dipimpin oleh University of Cambridge, mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti catatan kesehatan dan genomik untuk mengembangkan model statistik yang lebih akurat. Penggunaan AI dalam analisis data akan membantu memperkirakan risiko kanker sepanjang hidup seseorang. Selama lima tahun, proyek ini akan membangun infrastruktur dan algoritma untuk analisis data kanker secara menyeluruh.
Data dari penelitian ini berpotensi untuk meningkatkan frekuensi skrining kanker, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi, dan mengurangi tes yang tidak perlu bagi mereka yang berisiko rendah. Melalui program ini, ICR akan menganalisis data beragam dari seluruh Inggris, termasuk dalam studi Breast Cancer Now Generations, untuk menangkap faktor sosial dan ekonomi yang berkontribusi terhadap kanker.
Tim ICR, dipimpin oleh Profesor Montserrat Garcia-Closas, akan fokus pada tren insiden kanker dan pemerataan kesehatan di berbagai kelompok. Profesor Montserrat menyatakan, “Kami senang menjadi bagian dari inisiatif ini untuk pendekatan yang inklusif dalam data kanker.” Penelitian ini akan membantu dalam pembuatan kebijakan kesehatan publik dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik untuk pencegahan dan deteksi dini kanker.
Prof. Antonis Antoniou, direktur program, menyoroti tantangan dalam menemukan individu dengan risiko tinggi kanker. Dia percaya bahwa dengan menggunakan data dan teknologi AI, kita dapat mengungkap tanda-tanda awal kanker untuk deteksi yang lebih baik. Program ini bertujuan untuk menjadikan deteksi dini kanker sebagai bagian rutin dari layanan kesehatan depan.
Dr. David Crosby dari Cancer Research UK menegaskan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan kemungkinan kesuksesan pengobatan. Dengan proyeksi kasus kanker yang meningkat, neurotransmisi saja tidak cukup; memprioritaskan individu dengan risiko tinggi adalah kunci. Investasi di program ini adalah investasi masa depan perawatan kanker di Inggris, yang terkait langsung dengan pemanfaatan data dan AI.
Lord Vallance menyatakan bahwa ada peluang besar bagi AI untuk meningkatkan layanan kesehatan di Inggris. Investasi dalam proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memanfaatkan teknologi dalam mendeteksi risiko kanker. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan transformasi layanan publik.
Proyek Cancer Data-Driven Detection bertujuan untuk memanfaatkan data besar dan teknologi AI guna meningkatkan deteksi dan pencegahan kanker di Inggris. Dengan memanfaatkan catatan kesehatan dan sumber data lainnya, tim peneliti berupaya menciptakan model risiko yang dapat memprediksi kemungkinan seorang individu terkena kanker. Pendekatan ini diharapkan dapat memperbaiki sistem skrining kanker dan memfokuskan sumber daya pada individu berisiko tinggi.
Proyek ini berpotensi besar dalam mengubah pendekatan deteksi dan pencegahan kanker di Inggris. Melalui penggunaan AI dan analisis data yang komprehensif, diharapkan dapat teridentifikasi individu dengan risiko tinggi. Dengan demikian, diharapkan jumlah pengobatan dini meningkat, menghasilkan prognosis yang lebih baik dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya kesehatan.
Sumber Asli: www.icr.ac.uk
Post Comment