Indikator Biologis Baru untuk Deteksi Kanker Payudara
Penelitian terbaru menemukan penanda epigenetik baru untuk mendeteksi kanker payudara lebih awal, terutama pada wanita lanjut usia. Uji darah sederhana dapat mengukur perubahan metilasi DNA, membantu mengidentifikasi risiko kanker payudara pada perempuan pascamenopause. Temuan ini berpotensi menjadi standar dalam deteksi dini.
Mendapatkan diagnosis kanker payudara adalah pengalaman yang mengubah hidup, terlepas dari usia atau tahap kehidupan seseorang. Angka diagnosis kanker payudara terus meningkat setiap tahun, dan walaupun pengobatan telah maju, deteksi dini tetap menjadi cara efektif untuk mencegah kematian dan konsekuensi kesehatan jangka panjang yang serius. Penelitian terbaru telah mengidentifikasi indikator epigenetik baru untuk mendeteksi kanker payudara lebih awal.\n\nPeneliti dari Universitas California Los Angeles dan Pusat Kanker Universitas Hawaii menemukan bahwa tes darah sederhana dapat membantu mengidentifikasi penanda genetik kanker payudara pada perempuan lanjut usia. Dalam studi yang diterbitkan di jurnal medis “Aging”, mereka meneliti proses penuaan epigenetik, yang mengukur seberapa cepat sel tubuh menua berdasarkan perubahan metilasi DNA.\n\nStudi ini menganalisis sampel darah perempuan pascamenopause yang tidak hispanik dan menemukan bahwa mereka dengan usia biologis lebih tua berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker payudara. Risiko meningkat lagi pada wanita yang telah melakukan ovariektomi sebelum menopause alami, kemungkinan karena penurunan kadar estrogen, yang penting untuk kesehatan payudara. Penelitian lebih lanjut dapat menjadikan tes darah ini standar untuk deteksi dini kanker payudara.
Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dan mematikan di seluruh dunia. Deteksi dini melalui pemeriksaan dan tes genetik sangat penting untuk meningkatkan peluang pengobatan yang efektif. Penelitian terbaru menawarkan harapan baru dengan mengidentifikasi marker genetik yang dapat diukur melalui tes darah, terutama untuk perempuan usia tua, yang dikenal memiliki risiko lebih tinggi untuk kanker ini. Temuan ini dapat mengubah cara deteksi kanker payudara dilakukan, memungkinkan intervensi lebih awal.
Penelitian menunjukkan bahwa mengetahui usia biologis melalui pengujian epigenetik dapat menjadi indikator penting dalam mendeteksi kanker payudara. Tes darah ini memiliki potensi untuk menjadi alat rutin dalam deteksi dini, khususnya bagi wanita yang lebih tua atau yang telah menjalani ovariektomi. Dengan kemajuan ini, harapan untuk perawatan yang lebih efektif dan tingkat kematian yang lebih rendah semakin terbuka.
Sumber Asli: www.newbeauty.com
Post Comment