Pencegahan Kanker
CANADA, CANCER PREVENTION, CHILE, CLINICAL TRIALS, DISEASE PREVENTION, EUROPE, GENEVA, GUATEMALA, HPV VACCINE, LANCET ON, LUKE THOMAS, MEDICINE, NORTH AMERICA, PHARMACEUTICALS, SOUTH AMERICA, ST. JUDE CHILDREN ' S RESEARCH HOSPITAL, SWITZERLAND, U. S, UNION FOR INTERNATIONAL CANCER CONTROL, UNION FOR INTERNATIONAL CANCER CONTROL CONGRESS, WORLD CHILD CANCER
Sofia Peterson
0 Comments
Ketersediaan Obat Kanker Anak dan Dampaknya di Seluruh Dunia
Setiap tahun, banyak anak didiagnosis kanker, namun tingkat kelangsungan hidup sangat bervariasi berdasarkan lokasi. Negara-negara kaya memiliki tingkat survival di atas 80%, sedangkan negara rendah di bawah 20%. Akses dan kualitas obat generik menjadi masalah besar, dengan laporan tentang obat terkontaminasi dan subpar, memicu inisiatif baru untuk memperbaiki situasi ini.
Setiap tahun, diperkirakan 400.000 anak di seluruh dunia didiagnosis dengan kanker. Di negara-negara kaya, tingkat kelangsungan hidup lima tahun mencapai lebih dari 80%, dengan tingkat penyembuhan mendekati 100% untuk beberapa jenis kanker. Sebaliknya, di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, rata-rata kelangsungan hidup hanya kurang dari 20%. Hal ini terungkap dalam studi 2023 yang dipublikasikan di _The Lancet Oncology_.
Masalah utama adalah akses terhadap obat-obatan berkualitas. Banyak negara mengandalkan versi generik yang lebih murah, sering kali diproduksi di India atau Cina. Namun, terdapat bukti bahwa beberapa obat generik tersebut memiliki kualitas yang diragukan, terkontaminasi, atau bahkan palsu. Luke Thomas dari World Child Cancer menyebutkan, “Obat yang dipreskripsikan untuk anak-anak adalah harapan dan hukuman mati, yang tidak dapat diterima.”
Misalnya, folinat, yang biasa digunakan untuk leukemia anak, harganya mencapai hampir $2.500 untuk sebulan. Banyak rumah sakit yang kurang dana beralih ke versi generik seharga $139. Di AS, perusahaan obat generik harus memenuhi aturan ketat, tetapi di banyak negara, tidak ada evaluasi yang sama.
Kejadian buruk pernah dilaporkan oleh Dr. Ndella Diouf dari Rumah Sakit Dalal Jamm di Senegal, saat anak-anak yang menjalani kemoterapi mengalami reaksi parah setelah mengonsumsi leucovorin generik yang diduga terkontaminasi. Kasus ini dicatat tetapi tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari otoritas kesehatan lokal, yang menyulitkan dokter dalam melakukan aduan.
Masalah ini juga terjadi di Colombia, di mana anak-anak mengalami demam setelah menerima methotrexate generik yang terkontaminasi. Penelitian lain di Ethiopia juga menunjukkan bahwa contoh obat kanker sering tidak memenuhi standar kualitas.
FDA AS memperingatkan tentang masalah kualitas dalam industri farmasi India, yang merupakan pemasok utama obat kanker di seluruh dunia. Problem ini berisiko membahayakan puluhan ribu anak yang sedang berjuang melawan kanker.
Inisiatif seperti yang diluncurkan oleh St. Jude Children’s Research Hospital dan WHO bertujuan untuk memperbaiki kondisi ini dengan menjamin produk berkualitas dan memproduksi generik yang aman. Namun, tantangan besar tetap ada, termasuk kebutuhan untuk laboratorium pengujian di daerah Afrika.
Banyak ahli berharap bahwa dengan kerjasama internasional yang tangguh, akan tercipta sistem yang lebih baik dalam pengujian dan distribusi obat kanker untuk anak di negara-negara dengan sumber daya terbatas. Kualitas obat harus ditingkatkan untuk menyelamatkan nyawa anak-anak di seluruh dunia.
Kanker pada anak menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, terutama di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Meskipun obat-obatan efektif tersedia, akses terhadap obat tersebut yang berkualitas menjadi tantangan utama. Hal ini dipicu oleh ketergantungan yang tinggi terhadap produk generik yang mungkin tidak memenuhi standar keamanan dan keefektifan, yang pada akhirnya memicu tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah bagi anak-anak yang terdiagnosis kanker. Penelitian dan laporan menunjukkan bahwa banyak obat generik yang beredar di pasar dapat terkontaminasi atau tidak mengandung bahan aktif yang cukup. Epidemiologis juga mencatat insiden kematian akibat obat yang terkontaminasi, mendorong perlunya perhatian lebih dalam regulasi dan distribusi obat-obatan bagi pasien kanker anak.
Kondisi kesehatan anak penderita kanker sangat dipengaruhi oleh tempat tinggal dan akses terhadap obat yang berkualitas. Diskrepansi tingkat kelangsungan hidup antara negara-negara kaya dan miskin menunjukkan perlunya sistem yang lebih baik dalam distribusi dan pengujian obat. Upaya internasional seperti kerjasama St. Jude dan WHO diharapkan dapat menjamin akses terhadap generik yang aman dan efektif secara global.
Sumber Asli: www.kuow.org
Post Comment