Pengaruh Pengklasifikasi Genetik pada Keputusan Kanker Prostat
Tes pengklasifikasi genetik dapat memengaruhi keputusan pengobatan pada kanker prostat, tetapi buktinya bervariasi berdasarkan jenis dan populasi. Penelitian mencakup 19 studi yang menunjukkan hasil berbeda dalam klasifikasi risiko dan perlunya data lebih baik terkait cost-effectiveness di antara kelompok etnis. Studi mengindikasikan pengawasan aktif sebagai pilihan yang lebih disukai setelah tes, namun lebih banyak penelitian diperlukan untuk menguatkan hasil ini.
Ulasan sistematis menunjukkan bahwa tes pengklasifikasi genetik dapat mempengaruhi penilaian risiko dan keputusan pengobatan bagi pasien kanker prostat terlokalisasi. Namun, kualitas studi-studi ini bervariasi dan menunjukkan perlunya data lebih baik mengenai cost-effectiveness, utilitas klinis, serta bagaimana tes ini mempengaruhi kelompok rasial dan etnis, terutama pria kulit hitam.
Menentukan pengobatan optimal untuk kanker prostat adalah tantangan. Alat penilaian risiko klinis yang ada, seperti yang disediakan oleh National Comprehensive Cancer Network, sering kali memiliki akurasi prediktif yang terbatas. Tes pengklasifikasi genetik, seperti Decipher dan Prolaris, dirancang untuk meningkatkan akurasi pengklasifikasian risiko dengan menilai genetik terkait agresivitas tumor. Meski memiliki potensi, penggunaan tes ini dalam praktik klinis masih tidak konsisten.
Studi ini mencakup 19 penelitian yang diterbitkan antara Januari 2010 hingga Agustus 2024 tentang pengaruh tes pengklasifikasi genetik terhadap pengklasifikasian risiko dan keputusan pengobatan pertama pada pasien kanker prostat terlokalisasi. Dari 10 studi, ditemukan bahwa laju reklasifikasi risiko bervariasi berdasarkan jenis tes, dengan hasil yang berbeda tergantung populasi ras. Sebagian besar pasien dengan risiko dasar rendah tetap berada dalam kategori risiko yang sama; namun, ada juga yang terklasifikasi ulang ke kategori risiko yang lebih tinggi.
Sepuluh studi menunjukkan adanya perubahan klasifikasi risiko setelah penggunaan tes pengklasifikasi genetik. Untuk pasien dengan risiko dasar menengah, hasil bervariasi tergantung tes genetik. Di sisi lain, sebanyak 12 studi observasional menemukan bahwa keputusan pengobatan pascatesting lebih cenderung memfavoritkan pengawasan aktif, meskipun dua percobaan acak menunjukkan peningkatan preferensi untuk prostatektomi atau radiasi setelah tes.
Walaupun tes pengklasifikasi genetik dapat mempengaruhi klasifikasi risiko dan pilihan pengobatan, hasil studi yang berbeda dan variasi antara percobaan observasional dan acak menyulitkan pemahaman peran sebenarnya tes ini dalam perawatan pasien. Penulis menyimpulkan bahwa temuan ini tidak seharusnya mengubah praktik klinis tanpa mempertimbangkan faktor lain, termasuk kemampuan tes dalam memprediksi hasil onkologi.
Editorial menyatakan bahwa tes ini menjanjikan, namun bukti saat ini tentang pengklasifikasi genetik sebagai biomarker prediktif masih terbatas, dengan penekanan pada bagaimana pengklasifikasi genetik memengaruhi keputusan pengobatan. Keterbatasan bisa muncul dari dukungan terhadap studi oleh pengembang tes dan variasi dalam praktik klinis.
Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker umum di kalangan pria. Penetapan pengobatan yang tepat menjadi penting untuk meningkatkan hasil bagi pasien. Alat penilaian risiko klinis yang konvensional terbatas dalam akurasi, sehingga diperlukan inovasi seperti tes pengklasifikasi genetik untuk membantu dokter dalam menentukan langkah pengobatan yang lebih tepat berdasar karakteristik genetik tumor.
Ulasan menunjukkan bahwa tes pengklasifikasi genetik memiliki potensi untuk mempengaruhi penilaian risiko dan keputusan pengobatan pada kanker prostat. Meski menawarkan keuntungan dalam pengklasifikasian risiko, variabilitas dalam hasil studi mengindikasikan perlunya data lebih lanjut. Temuan ini harus diperkirakan secara hati-hati dan tidak berarti perubahan langsung dalam praktik klinis. Diskusi lebih lanjut tentang efisiensi biaya dan hasil klinis juga perlu diperhatikan.
Sumber Asli: www.medscape.com
Post Comment