Pengujian Mandiri HPV: Langkah Menuju Penghapusan Kanker Serviks
HPV self-collection tests offer a major advancement in cervical cancer screening, allowing individuals to independently collect samples without invasive procedures. This significantly improves access to screening, especially for underserved populations. While promising, these tests must be part of a broader strategy to ensure equitable access and follow-up care for all individuals at risk of cervical cancer.
Penapisan dan deteksi dini, bersama dengan vaksinasi human papillomavirus (HPV), telah mengurangi angka kejadian kanker serviks. Kanker ini sangat dapat diobati, dengan tingkat keberhasilan hidup lima tahun sebesar 91% pada tahap awal. Kanker serviks dapat dicegah melalui vaksinasi dan skrining yang tepat, sehingga penghapusan kanker ini sangat mungkin tercapai jika semua pihak berkontribusi. Meski angka kematian kanker serviks menurun, masih ada kelompok yang tidak mendapatkan perbaikan yang sama, seperti wanita di AS yang belum pernah atau jarang menjalani skrining.
Tes Papanicolaou (Pap) dan skrining untuk strain HPV berisiko tinggi sangat penting dalam mengidentifikasi risiko kanker serviks. Vaksinasi HPV juga mendukung upaya pencegahan, tetapi pada 2022, kurang dari 40% anak-anak di AS yang berusia 9-17 tahun telah menerima vaksin tersebut. Mengatasi hambatan vaksinasi dan akses skrining waktu dapat membantu mencapai masa depan bebas dari kanker serviks.
Beberapa kelompok di AS mengalami hambatan dalam akses skrining. Misalnya, wanita Asia dan Hispanik lebih sering terlambat dalam menjalani skrining dibandingkan wanita kulit putih non-Hispanik. Perbedaan akses ini berkontribusi pada angka insiden dan mortalitas kanker serviks yang lebih tinggi di populasi berpenghasilan rendah, minoritas rasial, dan tanpa asuransi.
Panduan skrining kanker serviks di AS mencakup pilihan skrining Pap, skrining HPV, atau kombinasi keduanya berdasarkan usia. Belum meratanya akses skrining merupakan masalah kompleks. Namun, inovasi dalam cara pengujian, seperti pengujian HPV sendiri, menjadi langkah maju untuk meningkatkan pengalaman pasien.
Uji coba mandiri HPV merupakan pencapaian penting, memungkinkan individu mengumpulkan sampel sendiri dalam pengaturan perawatan kesehatan. Dengan menggunakan alat ini, mereka tidak perlu menjalani pemeriksaan panggul yang dapat menimbulkan stres. Pendekatan ini dapat diperluas di klinik komunitas, menjangkau lebih banyak individu, dan meningkatkan kontrol kesehatan pribadi.
Sementara pengujian HPV secara mandiri menawarkan kemudahan, ini bukan solusi tunggal. Penanganan kanker serviks memerlukan rangkaian diagnostik yang komprehensif. Setelah hasil uji HPV, pengujian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengidentifikasi tanda-tanda infeksi HPV yang berisiko. Temuan ini membantu mengurangi rujukan yang tidak perlu dan memberikan intervensi yang tepat waktu bagi mereka yang membutuhkan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko kanker serviks, vaksinasi, dan skrining yang lebih baik, kematian akibat kanker serviks telah menurun. Meski langkah maju telah diambil, masalah akses tetap ada. Perlu ada upaya untuk menjangkau lebih dari 50% pasien kanker serviks yang belum pernah disaring, serta memastikan akses ke perawatan tindak lanjut bagi mereka yang berisiko tinggi.
Kanker serviks adalah salah satu kanker yang dapat dicegah melalui vaksinasi HPV dan skrining. Meskipun angka kematian akibat kanker serviks menurun dalam beberapa dekade terakhir, perbaikan tidak merata di berbagai populasi. Banyak wanita di AS yang tidak mendapatkan skrining yang cukup, berkontribusi pada ketidakadilan dalam insiden dan hasil kanker serviks. Inovasi dalam cara skrining, seperti pengujian HPV secara mandiri, dapat meningkatkan akses dan kontrol kesehatan bagi wanita.
Pengujian HPV mandiri adalah langkah positif dalam upaya mengatasi kanker serviks dengan meningkatkan akses dan pengalaman skrining. Namun, still dibutuhkan solusi yang komprehensif untuk memastikan semua individu, termasuk mereka yang berada di kelompok yang terpinggirkan, mendapatkan akses yang setara. Dengan langkah-langkah ini, kita bisa lebih mendekati dunia di mana tidak ada lagi kematian akibat kanker serviks.
Sumber Asli: pharmaphorum.com
Post Comment