Loading Now

Risiko Kanker dan Gangguan Pencernaan pada Pasien Penyakit Celiac

Pasien celiac memiliki risiko tinggi untuk kanker pankreas, esofagus, kolorektal, dan lambung. Penelitian menunjukkan hubungan signifikan dengan limfoma non-Hodgkin dan kanker usus halus. Risiko untuk penyakit inflamasi pencernaan dan kondisi lain juga meningkat, termasuk diabetes tipe 1 dan osteoporosis.

Pasien celiac memiliki risiko lebih tinggi untuk beberapa jenis kanker pencernaan, termasuk kanker pankreas, esofagus, kolorektal, dan lambung, tetapi tidak untuk kanker rektum atau karsinoma hepatoseluler. Selain itu, mereka juga mengalami peningkatan risiko terkena penyakit radang usus seperti Crohn dan kolitis ulserativa. Penelitian kohort di Prancis memperkuat fakta ini dan menunjukkan bahwa risiko kanker lain juga meningkat.

Dalam studi tersebut, Anne-Sophie Jannot dan rekan-rekannya menganalisis data dari 27.114 pasien celiac yang dirawat antara 2011 hingga 2019 dan menemukan hubungan signifikan antara celiac dan limfoma non-Hodgkin serta kanker usus halus. Dengan mengikuti pasien selama sembilan tahun, hasil menunjukkan risiko yang lebih tinggi untuk kanker pencernaan lainnya juga.

Hubungan antara penyakit celiac dan risiko kanker ditunjukkan dengan odds ratio (OR), di mana kanker usus halus memiliki OR tertinggi sebesar 13,95. Risiko untuk kanker pankreas adalah 2,41, kanker esofagus 1,72, kanker kolorektal 1,69, dan kanker lambung 1,52. Penelitian tidak menemukan hubungan antara celiac dan kanker rektum, karsinoma hepatoseluler, atau melanoma.

Pasien celiac juga lebih rentan terhadap anemia pernisiosa, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, dan enterokolitis noninfeksius. Selain itu, mereka menunjukkan risiko yang lebih tinggi untuk diabetes tipe 1, tiroiditis, arthritis rheumatoid, dan osteoporosis. Ini menggarisbawahi dampak serius dari penyakit celiac terhadap kesehatan pencernaan dan sistemik.

Studi kohort ini merupakan yang terbesar di Prancis dan memberikan data berharga tentang insiden kanker pada populasi celiac. Hasilnya memastikan risiko tinggi untuk limfoma dan kanker usus halus, serta menunjukkan risiko tambahan untuk kanker pankreas, esofagus, lambung, dan kolorektal yang perlu diperhatikan oleh pasien dan dokter.

Penyakit celiac adalah gangguan autoimun yang mempengaruhi sistem pencernaan dan dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk jenis kanker tertentu. Penelitian terbaru menunjukkan hubungan signifikan antara penyakit celiac dan risiko kanker gastrointestinal, termasuk limfoma dan beberapa kanker pencernaan lainnya. Dengan adanya data dari studi kohort yang besar, penting untuk memahami konsekuensi potensial dari penyakit ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit celiac memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai jenis kanker pencernaan dan penyakit inflamasi lainnya. Data yang dikumpulkan di Prancis memberikan gambaran yang jelas tentang lingkup risiko ini, menekankan kebutuhan untuk pemantauan jangka panjang bagi pasien celiac. Kesadaran yang lebih tinggi tentang risiko kesehatan ini tidak hanya penting bagi pasien tetapi juga bagi penyedia layanan kesehatan.

Sumber Asli: www.healio.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment