Pencegahan Kanker
Penelitian
ASIA, CALIFORNIA, CANCER PREVENTION, CHINA, FA, HPV VACCINE, MEDICINE, MEXICO, MICHAEL SNYDER, NORTH AMERICA, NUTRIENTS, NUTRITION, RESEARCH, SNYDER, STANFORD, STANFORD UNIVERSITY, STANFORD W. ASCHERMAN, U. S. DEPARTMENT OF AGRICULTURE, UNITED STATES, USDA
Sofia Peterson
0 Comments
Studi Stanford: Serat Pangan Mencegah Kanker, Tapi Hanya 10% Orang Amerika yang Cukup
Penelitian Stanford menunjukkan bahwa diet tinggi serat dapat menurunkan risiko kanker kolorektal dengan mengubah ekspresi gen. Rekomendasi USDA untuk serat adalah 25 gram per hari untuk wanita dan 38 gram untuk pria, tetapi banyak orang tidak memenuhi kebutuhan ini. Meningkatkan asupan serat melalui makanan nabati diperlukan untuk kesehatan yang lebih baik.
Sebuah studi terbaru dari Stanford menunjukkan bahwa serat pangan berperan penting dalam pencegahan kanker, terutama kanker kolorektal. Penelitian ini menemukan bahwa serat yang melewati usus tanpa terurai dapat mengubah ekspresi gen, merangsang produksi asam lemak rantai pendek, seperti propionat dan butirat, yang berdampak pada proliferasi sel dan kematian sel. Dr. Michael Snyder menyatakan adanya hubungan langsung antara konsumsi serat dan fungsi gen yang memiliki efek anti-kanker.
Penelitian ini menyusul meta-analisis 2023 yang mengonfirmasi bahwa diet tinggi serat terkait dengan penurunan risiko 11 jenis kanker. Anjuran USDA untuk konsumsi serat harian adalah 25 gram untuk wanita dan 38 gram untuk pria di bawah 50 tahun. Namun, kurang dari 10% orang Amerika memperoleh serat yang cukup dalam diet mereka.
Banyak orang cenderung menghindari makanan kaya serat seperti kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan sayuran cruciferous. Meningkatkan asupan serat dalam diet dapat membantu mengurangi risiko kanker, meskipun tidak ada jaminan mutlak. Memasukkan lebih banyak makanan nabati ke dalam diet dan memeriksa label nutrisi adalah langkah awal yang baik.
Diet sehat sangat penting dalam mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker. Serat pangan berfungsi tidak hanya untuk kesehatan pencernaan tetapi juga memiliki dampak besar pada cara gen berfungsi, terutama dalam menjauhkan risiko kanker. Penelitian di Stanford menekankan perlunya meningkatkan asupan serat dalam diet orang Amerika yang umumnya rendah serat.
Studi oleh Stanford merekomendasikan peningkatan asupan serat untuk mengurangi risiko perkembangan kanker kolon. Kurangnya konsumsi serat di kalangan orang Amerika menyoroti perlunya perubahan pola makan menuju lebih banyak makanan nabati. Meskipun diet sehat tidak menjamin pencegahan kanker, hal ini dapat secara signifikan mengurangi risikonya.
Sumber Asli: www.thehealthy.com
Post Comment