Loading Now

CtDNA Menawarkan Harapan untuk Deteksi Penyakit Sisa Molekuler pada Kanker Kolorektal Stadium II/III

Studi BESPOKE CRC menunjukkan bahwa ctDNA testing dapat mendeteksi penyakit sisa molekuler (MRD) pada kanker kolorektal stadium II dan III. Hasil ctDNA positif terkait dengan kelangsungan hidup bebas penyakit yang lebih rendah. 62,4% pasien menjalani kemoterapi adjuvan, dan ini menyoroti pentingnya ctDNA dalam memilih strategi pengobatan dan pengawasan yang diperlukan.

Analisis akhir dari studi BESPOKE CRC, yang dipresentasikan oleh Purvi Shah, MD dari Virginia Cancer Institute, menunjukkan potensi pemeriksaan DNA tumor sirkulasi (ctDNA) untuk mendeteksi penyakit sisa molekuler (MRD) pada kanker kolorektal (CRC) stadium II dan III. Studi ini menekankan pentingnya ctDNA sebagai penanda prognostik yang bisa membantu pengambilan keputusan pengobatan dan meningkatkan kelangsungan hidup bebas penyakit (DFS).

Studi ini melibatkan 1.001 pasien dengan CRC stadium II atau III yang telah menjalani reseksi bedah. Pasien dimonitor menggunakan analisis ctDNA personal dan multiplex PCR/NGS untuk mengevaluasi MRD dan kekambuhan kanker. Sampel plasma diambil pada berbagai waktu, yaitu 2 hingga 12 minggu setelah operasi dan setelah kemoterapi adjuvan, untuk mengevaluasi hasil ctDNA dan kelangsungan hidup pasien.

Hasil menunjukkan bahwa 62,4% pasien menjalani kemoterapi adjuvan, dengan 25,9% pada stadium II dan 91,3% pada stadium III. Hubungan signifikan antara ctDNA positif dan DFS yang buruk terlihat saat jendela MRD dan pemantauan, serta tingkat kekambuhan asimtomatik. Di jendela MRD, ctDNA positif terdeteksi pada 8,1% pasien stadium II dan 24,9% pasien stadium III.

Pasien dengan hasil ctDNA positif memiliki DFS jauh lebih buruk dibandingkan pasien ctDNA negatif. Pada 18 bulan, estimasi DFS bagi pasien tanpa MRD adalah 93%, sedangkan dengan MRD hanya 44,4%. Tren serupa terlihat pada periode pengawasan dengan 6,8% pasien stadium II dan 33,3% pasien stadium III menunjukkan ctDNA positif.

Studi ini menyoroti kekuatan prognostik ctDNA dalam mendeteksi MRD dan memprediksi risiko kekambuhan. Positifnya ctDNA berkorelasi dengan DFS yang lebih buruk, memberi alat berharga untuk stratifikasi risiko dan optimasi perawatan. Pasien dengan hasil ctDNA positif pasca operasi atau kemoterapi mungkin memerlukan pengawasan yang lebih ketat atau strategi terapeutik yang lebih agresif.

Pemeriksaan ctDNA telah berkembang sebagai metode diagnostik potensial untuk mengidentifikasi sisa penyakit molekuler pasca pengobatan pada orang dengan kanker kolorektal stadium II dan III. Deteksi MRD dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang risiko kekambuhan dan membantu dalam merencanakan strategi perawatan yang lebih tepat. Studi BESPOKE CRC berupaya memberikan data empiris untuk menentukan apakah ctDNA dapat berfungsi sebagai penanda prognostik yang handal.

Hasil studi BESPOKE CRC menunjukkan bahwa ctDNA memiliki potensi besar dalam mendeteksi MRD dan mempertahankan peran prognostik di antara pasien CRC stadium II dan III. Positifnya ctDNA menunjukkan risiko kekambuhan yang lebih tinggi, yang menggarisbawahi perlunya pendekatan pengobatan yang lebih agresif dan pengawasan yang lebih ketat bagi pasien pasca operasi dan kemoterapi.

Sumber Asli: www.docwirenews.com

Aiden Caldwell is a seasoned journalist with over 15 years of experience in broadcast and print media. After earning his degree in Communications from a prestigious university, he began his career as a local news reporter before transitioning to digital journalism. His articles on public affairs have earned him accolades in the industry, and he has worked for several major news organizations, covering everything from politics to science. Aiden is known for his investigative prowess and his ability to connect with audiences through insightful storytelling.

Post Comment