Loading Now

Kehidupan Setelah Kanker: Tantangan dan Harapan Penyintas

Lebih dari 18 juta orang di AS adalah penyintas kanker, dengan peningkatan jumlah yang signifikan di kalangan wanita muda. Obesitas dan lingkungan diduga berkontribusi terhadap peningkatan angka kanker. Penyintas sering menghadapi isolasi sosial dan kesulitan dalam menjalani kehidupan setelah diagnosis, tetapi beberapa berhasil menemukan cinta dan dukungan.

Banyak hal yang mengubah makna dari keberadaan kanker saat ini. Lebih banyak orang, terutama wanita muda, yang didiagnosis kanker. Perkembangan obat dalam dua dekade terakhir telah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, sehingga saat ini lebih dari 18 juta orang di AS merupakan penyintas kanker. Ini adalah perkembangan signifikan dibandingkan dengan tahun 1970-an, saat hanya 1% populasi yang selamat.

Apakah kita tahu mengapa angka kanker pada wanita muda meningkat? Meskipun tidak ada jawaban pasti, ada beberapa teori seperti gangguan akibat obesitas dan kemungkinan paparan polutan lingkungan yang bersifat karsinogenik. Masih banyak hal yang belum dipahami mengenai penyebab peningkatan ini, yang menjadi perhatian besar.

Dalam hal kehidupan setelah diagnosis, penyintas sering mengalami isolasi sosial dan bahkan pengabaian dari teman serta keluarga. Fenomena ini disebut “cancer ghosting”, seperti yang dialami Ashley Levinson, yang merasa seolah-olah menjadi beban bagi orang-orang terdekatnya. Hal ini dapat lebih sulit bagi penyintas yang lebih muda, yang tidak memiliki banyak teman sebaya yang mengerti kondisi mereka.

Penyintas muda juga menghadapi tantangan lain seperti kebutuhan akan pekerjaan untuk mempertahankan asuransi kesehatan dan menghadapi isu pribadi seperti kesuburan, serta dampaknya terhadap hubungan romantis. Abigail Glavy, yang menjalani mastektomi ganda, merasakan kesulitan dalam bersosialisasi dan berkencan setelah perawatannya. Meski merasa cemas, dia berusaha untuk tetap berinteraksi.

Untungnya, Abigail menemukan cinta ketika bersabar dalam proses kencannya, dan pada akhirnya mereka baru-baru ini bertunangan. Kisahnya memberikan harapan baru bagi banyak penyintas kanker.

Keberanian untuk bertahan hidup setelah kanker telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kanker, yang dulunya lebih sering terjadi pada pria lanjut usia, kini semakin umum di kalangan wanita muda dan kelompok minoritas. Dengan lonjakan angka penyintas yang signifikan, penting untuk memahami tantangan yang dihadapi mereka pasca penyakit, terutama di aspek sosial, emosional, dan profesional.

Peningkatan jumlah penyintas kanker mencerminkan kemajuan dalam pengobatan, tetapi juga menyoroti tantangan baru bagi individu setelah perawatan. Isolasi sosial, kesulitan mempertahankan pekerjaan, dan dampak emosional adalah beberapa masalah yang dihadapi penyintas, terutama di kalangan generasi muda. Kisah-kisah individu, seperti Abigail Glavy, menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, penyintas dapat menemukan kebahagiaan dan cinta setelah pengalaman sulit mereka.

Sumber Asli: health.wusf.usf.edu

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment