Manfaat Jangka Panjang Olaparib di Subkelompok Kanker Payudara Berisiko Tinggi

Uji coba OlympiA menunjukkan bahwa satu tahun pengobatan dengan olaparib meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan kanker payudara positif BRCA. Hasil ini berlaku untuk semua subkelompok pasien, termasuk mereka yang menderita kanker payudara ER-positif. Olaparib mengurangi risiko kekambuhan dan kematian tanpa menambah risiko efek samping yang serius, menjadikannya pilihan yang menjanjikan dalam terapi kanker payudara.

Penggunaan olaparib selama satu tahun setelah pengobatan utama untuk wanita dengan kanker payudara positif BRCA dan berisiko tinggi menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup dibandingkan plasebo. Hasil ini dibagikan dalam analisis sementara ketiga dari uji coba OlympiA di Simposium Kanker Payudara San Antonio 2024. Data menunjukkan bahwa olaparib juga memberikan manfaat pada pasien kanker payudara triple negatif dan ER-positif, dengan tindak lanjut yang akan berlanjut hingga 2029.

Olaparib telah disetujui untuk terapi adjuvan pada pasien tertentu dengan kanker payudara HER2-negatif positif BRCA. Dalam studi ini, olaparib terbukti mengurangi risiko kekambuhan penyakit invasif dan penyakit metastatis hingga 35%. Dalam enam tahun, 79,6% pasien yang diberi olaparib bebas dari penyakit invasif, sedangkan angka pada kelompok plasebo adalah 70,3%.

Dr. Judy E. Garber, kepala Divisi Genetika Kanker di Dana-Farber, menekankan pentingnya identifikasi awal pasien yang dapat diuntungkan dari olaparib. Analisis menunjukkan penurunan 28% dalam risiko kematian tanpa peningkatan risiko gangguan mielodisplastik atau leukemia myeloid akut. Ini memberikan keyakinan lebih bagi strategi pengobatan ini.

Studi OlympiA melibatkan 1.836 pasien kanker payudara HER2-negatif positif BRCA yang menjalani pengobatan dengan kemoterapi dan operasi. Rata-rata usia peserta adalah 42 tahun; 70% memiliki mutasi BRCA1, dan 30% BRCA2. Hasil menunjukkan perbedaan 9,4% dalam kelangsungan hidup bebas penyakit invasif di antara kedua kelompok, serta perbedaan 7,8% dalam kelangsungan hidup bebas penyakit metastatis.

Manfaat olaparib juga terlihat jelas di semua subkelompok, termasuk pada pasien ER-positif. Dr. Garber menunjukkan bahwa adanya bukti aktivitas olaparib dalam subkelompok ini sangat penting, dan perlu diingat bahwa pasien dengan kanker ER-positif cenderung mengalami kekambuhan setelah enam tahun.

Dr. Kate Lathrop dari Mays Cancer Center menegaskan data positif jangka panjang dari olaparib yang mengkonfirmasi manfaat dari pengobatan adjuvan ini. Ia menggarisbawahi bahwa manfaat berkelanjutan olaparib akan mempengaruhi pilihan terapi antara inhibitor CDK4/6 dan olaparib. Temuan ini akan membantu dalam merencanakan perawatan yang optimal untuk pasien insidens kanker ini.

Uji OlympiA merupakan sebuah studi multicenter yang dirancang untuk mengeksplorasi manfaat penggunaan olaparib, sebuah inhibitor PARP, pasca-perawatan utama pada pasien kanker payudara yang memiliki mutasi BRCA. Dengan populasi yang berisiko tinggi, uji coba ini diharapkan dapat memberikan data jangka panjang mengenai efikasi dan keamanan pengobatan ini, serta dampaknya terhadap kualitas hidup pasien dan pengurangan risiko kekambuhan.

Olaparib menunjukkan keberhasilan signifikan dalam meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker payudara positif BRCA berisiko tinggi. Hasil ini menegaskan perlunya pemantauan panjang dan identifikasi pasien berpotensi mendapatkan manfaat dari obat ini. Dengan lanjutan penelitian, olaparib bisa menjadi pilihan pengobatan utama dalam strategi manajemen kanker payudara.

Sumber Asli: ascopost.com