Loading Now

Nivolumab dan Kemoterapi Tingkatkan Kelangsungan Hidup Kanker Lambung

Nivolumab digabungkan dengan kemoterapi menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup yang signifikan untuk pasien kanker lambung, GEJ, dan esofagus. Hasil dari CheckMate 649 memperlihatkan median OS dan PFS yang lebih baik per 5 tahun dibandingkan kemoterapi tunggal. Kombinasi ini sudah disetujui oleh FDA untuk pengobatan lini pertama pada April 2021.

Nivolumab (Opdivo) yang dikombinasikan dengan kemoterapi menunjukkan manfaat signifikan dalam bertahan hidup pada pasien dengan kanker lambung, kanker junction gastroesofageal (GEJ), dan adenokarsinoma esofagus lanjut. Hasil dari studi fase 3 CheckMate 649 menunjukkan peningkatan angka kelangsungan hidup keseluruhan (OS) dan kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) di antara pasien yang menerima kombinasi ini selama 5 tahun. Median OS untuk pasien dengan skor PD-L1 positif (CPS) 5 atau lebih mencapai 14,4 bulan dibandingkan 11,1 bulan dengan kemoterapi saja. Tingkat OS lima tahun adalah 16% dengan kombinasi versus 6% untuk kemoterapi tunggal.

Berdasarkan trial yang sama, median PFS pada kelompok CPS 5 atau lebih adalah 8,3 bulan dibandingkan 6,1 bulan, menunjukkan efek positif dari penambahan nivolumab. Sementara untuk seluruh partisipan, median OS adalah 13,7 bulan vs 11,6 bulan. Selain itu, kombinasi nivolumab dan kemoterapi menunjukkan angka respons objektif (ORR) 60% untuk CPS 5 atau lebih, dibandingkan 45% dengan kemoterapi saja.

Hasil ini disampaikan pada Simposium Kanker Gastrointestinal 2025 oleh Dr. Yelena Y. Janjigian, menunjukkan kombinasi nivolumab dan kemoterapi sebagai standar perawatan lini pertama. FDA telah menyetujuinya pada April 2021 berdasarkan hasil awal dari CheckMate 649. Penelitian ini melibatkan pasien dengan kanker lambung, GEJ, atau adenokarsinoma esofagus yang sebelumnya belum diobati, dengan pembagian secara acak pada rejimen perawatan.

Hasil yang dibagikan oleh Janjigian menunjukkan karakteristik dasar yang seimbang di antara kedua kelompok. Sebagian besar pasien di kelompok nivolumab berusia 62 tahun, dengan karakteristik kanker yang serupa. Uji ini juga mencakup data mengenai keamanan, dengan tidak ada sinyal keamanan baru yang terdeteksi selama tindak lanjut yang lebih lama. Efek samping umum termasuk neutropenia dan anemia di kedua kelompok tapi sebagian besar ringan.

Kanker lambung, kanker GEJ, dan adenokarsinoma esofagus merupakan kondisi kanker yang sulit ditangani dengan prognosis yang buruk. Nivolumab, sebuah inhibitor PD-1, telah menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan kelangsungan hidup bila dikombinasikan dengan kemoterapi. Studi CheckMate 649 merupakan uji klinis penting yang menilai kombinasi ini, memberikan gambaran komprehensif mengenai manfaat jangka panjang dari pengobatan.

Kombinasi nivolumab dan kemoterapi menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup dan PFS bagi pasien dengan kanker lambung, GEJ, dan adenokarsinoma esofagus. Data dari studi CheckMate 649 menunjukkan tingkat respons yang baik dan keamanan yang dapat diterima, memperkuat posisi nivolumab sebagai pengobatan lini pertama yang efektif dalam kondisi ini.

Sumber Asli: www.onclive.com

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment