Hasil Studi Kombinasi Trastuzumab/Pertuzumab dengan Kemoterapi pada Kanker Lambung

Penambahan trastuzumab dan pertuzumab ke kemoterapi pada pasien kanker lambung HER2-positif gagal menunjukkan keuntungan dalam respons patologis dan meningkatkan toksisitas. Studi INNOVATION trial mendedahkan tingkat mpRR yang tidak memuaskan dan risiko kematian yang lebih tinggi dengan kombinasi tersebut.

Studi INNOVATION menunjukkan bahwa penambahan trastuzumab dan pertuzumab pada kemoterapi tidak memberikan peningkatan dalam tingkat respons patologis mayor (mpRR) pada pasien kanker lambung dan junction gastroesofagus (GEJ) HER2-positif. Meskipun ada ketidakberhasilan pada titik akhir utama dan peningkatan toksisitas, ada sedikit perbaikan pada kelangsungan hidup tanpa penyakit (PFS) dan kelangsungan hidup keseluruhan (OS). Kadar mpRR adalah 23,3% untuk kemoterapi tunggal, 37,0% untuk trastuzumab, dan 26,4% untuk kombinasi keduanya.

Kanker lambung dan GEJ yang HER2-positif menghadirkan tantangan besar dalam pengobatan. Penelitian ini berfokus pada efektivitas kombinasi trastuzumab dan pertuzumab dengan kemoterapi dibandingkan dengan kemoterapi rutin. Menggunakan hasil dari fase 2 INNOVATION trial, data menunjukkan bahwa kombinasi ini tidak menghentikan kemajuan penyakit dan memperlihatkan tingkat toksisitas yang lebih tinggi, membuat eksperimen ini penting dalam merumuskan langkah pengobatan selanjutnya.

Kesimpulannya, kombinasi trastuzumab dan pertuzumab dengan kemoterapi tidak meningkatkan respons biologis atau kelangsungan hidup dibandingkan kemoterapi tunggal dan meningkatkan risiko toksisitas. Meski ada keunggulan dalam angka PFS dan OS saat menambahkan trastuzumab, perubahan dalam protokol bisa mempengaruhi hasil tersebut. Ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk strategi pengobatan yang lebih efisien.

Sumber Asli: www.onclive.com