Loading Now

Kanker Pankreas: Mencari Kelemahan Fatal

Kanker pankreas sulit diobati karena kurangnya gejala, lokasi sulit, dan hanya 20% dapat dioperasi. Peneliti menggali kelemahan kanker ini, menyoroti kemajuan dalam terapi target dan autophagy. Penemuan baru potensial akan meningkatkan pengobatan kanker pankreas ke depannya.

Kanker pankreas dikenal sulit diobati karena, antara lain, kurangnya gejala awal dan lokasi organ yang sulit dijangkau. Hanya sekitar 20% kasus dapat diangkat melalui pembedahan, sementara kemoterapi sering kali tidak memberikan hasil yang bertahan lama. Dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun yang hanya 12%, kanker pankreas terlihat sangat sulit ditaklukkan.

Namun, peneliti terus mencari kelemahan kanker ini seperti Achilles Heel pada legenda Yunani. Pada Konferensi AACR di Boston, dua pembicara utama, Eileen O’Reilly dan Joseph Mancias, menguraikan potensi kerentanan baru dari kanker pankreas dengan fokus pada penelitian genetik dan perilaku sel kanker.

O’Reilly menjelaskan bahwa walau kemoterapi tetap menjadi pengobatan utama, kemajuan dalam terapi target menawarkan harapan baru. Ia mencatat kemajuan dalam terapi yang memanfaatkan inhibitor PARP seperti olaparib, yang telah disetujui FDA untuk tumor dengan defisiensi dalam jalur perbaikan DNA homolog.

Di sisi lain, Mancias meneliti autophagy, proses di mana sel memakan bagian-bagian intraseluler untuk mendaur ulang komponen yang berguna. Menurut Mancias, kanker pankreas cenderung memanfaatkan autophagy, yang bisa menjadi landasan untuk terapi baru.

Kanker pankreas merupakan salah satu bentuk kanker paling mematikan dan dikenal sulit diobati. Penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala hingga tahap lanjut, sehingga sulit untuk mendeteksi lebih awal. Dengan komplikasi dalam pengobatan, seperti akses terhadap organ dan kekebalan tubuh, peneliti semakin penasaran untuk mencari metode baru yang efektif dan menargetkan kelemahan spesifik dari sel kanker ini.

Penelitian terbaru menunjukkan potensi pengobatan baru untuk kanker pankreas, dari terapi target hingga pemahaman perilaku sel. Dengan kemajuan di area seperti inhibitor PARP, imunoterapi, dan penelitian autophagy, masa depan pengobatan kanker pankreas tampak semakin menjanjikan. Kolaborasi dalam konferensi riset ini menunjukkan bahwa terus berdialog dan berbagi penemuan dapat mempercepat kemajuan dalam mencari solusi.

Sumber Asli: www.aacr.org

Aiden Caldwell is a seasoned journalist with over 15 years of experience in broadcast and print media. After earning his degree in Communications from a prestigious university, he began his career as a local news reporter before transitioning to digital journalism. His articles on public affairs have earned him accolades in the industry, and he has worked for several major news organizations, covering everything from politics to science. Aiden is known for his investigative prowess and his ability to connect with audiences through insightful storytelling.

Post Comment