Kehidupan Setelah Diagnosis Kanker: Kisah Para Penyintas
Penyintas kanker seringkali mengalami tantangan lebih besar setelah pengobatan. Dari isolasi sosial hingga dampak pada hubungan dan kesehatan mental, banyak aspek kehidupan mereka terpengaruh. Dukungan, baik dari komunitas maupun rekan, sangat penting, meskipun aksesnya masih terbatas bagi sebagian orang.
Kehidupan setelah diagnosis kanker seringkali lebih menantang dibandingkan dengan proses pengobatan. Banyak penyintas, seperti Lourdes Monje yang didiagnosis pada usia 25, merasa seolah telah dicabut haknya akan masa muda. Meskipun sebagian besar pasien pediatrik kini bisa bertahan hidup, mereka yang seperti EJ Beck dan Brendan Harley yang didiagnosis di usia muda masih berjuang dengan dampak penyakit ini pada perkembangan akademik dan psikologis mereka selama bertahun-tahun.
Dampak praktis kanker, terutama bagi penyintas muda, memberi tantangan di berbagai aspek mulai dari kesuburan, keluarga, hingga keuangan. Isolasi sosial adalah efek samping paling mendalam yang dialami, menyisakan bekas emosional yang sulit disembuhkan. Chelsey Gomez dan Ashley Levinson berbagi pengalaman tentang “cancer ghosting” yang mereka alami dari teman dan keluarga terdekat mereka.
Fellowship di komunitas dukungan online bisa menjadi obat mujarab, tetapi Benjamin Stein-Lobovits mengatakan, akses ke ruang ini sering lebih sulit bagi pria, karena tekanan sosial maskulin yang bertentangan dengan kerentanan akibat kanker. Meskipun kini ada lebih banyak penyintas di sekitar kita, banyak permasalahan ini masih jarang dibicarakan. Beberapa topik sensitif, seperti bagaimana menjalin hubungan atau berhubungan seksual setelah kanker, sering diabaikan di ruang praktik dokter.
Deltra James dan Abigail Glavy menemukan bahwa kanker merubah hubungan mereka, baik dengan orang lain maupun dengan tubuh mereka sendiri. Temukan lebih banyak cerita mereka dalam seri “Kehidupan setelah Diagnosis”.
Kanker dapat berpengaruh jangka panjang terhadap kehidupan seseorang pasca diagnosis. Banyak penyintas mengalami beragam tantangan, termasuk dampak pada keuangan, hubungan pribadi, serta aspek kesehatan mental dan sosial. Keterbatasan dalam dukungan sosial dan kesulitan dalam mengakses kelompok dukungan juga menjadi kendala, terutama bagi pria yang merasa tekanan untuk selalu kuat. Artikel ini menggali pengalaman penyintas dan tantangan mereka setelah bertahan dari penyakit ini.
Kehidupan pasca kanker menyimpan banyak tantangan kompleks yang tidak hanya berhubungan dengan penyembuhan fisik, tetapi juga emosional dan sosial. Penyintas sering merasakan dampak jangka panjang terhadap hubungan, kesehatan mental, dan kemampuan sosial mereka. Penting untuk membahas secara terbuka isu-isu ini agar mereka tidak merasa sendirian dalam perjuangan mereka.
Sumber Asli: www.wxxinews.org
Post Comment