Pencegahan Kanker
Penelitian
CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, DEPARTMENT OF HEMATOLOGY / ONCOLOGY, FDA, FLATIRON HEALTH, FOOD AND DRUG ADMINISTRATION, FOX, FOX CHASE, FOX CHASE CANCER CENTER, HEALTH, HPV VACCINE, JA, JASMEET KAUR, KAUR, MB, MEDICINE, RESEARCH, TEMPLE HEALTH, TEMPLE UNIVERSITY, TEMPLE UNIVERSITY HOSPITAL
Marcus Johnson
0 Comments
Peningkatan Penggunaan Inhibitor Checkpoint Imun untuk Kanker Gastroesofagus
Penelitian oleh Fox Chase Cancer Center menunjukkan peningkatan penggunaan inhibitor checkpoint imun dan tes PD-L1 untuk kanker gastroesofagus setelah FDA memberikan persetujuan. Dari 9.573 pasien, penggunaan inhibitor naik dari 11% menjadi 37% pasca persetujuan. Peningkatan ini belum merata, dengan kelompok minoritas masih menghadapi kendala dalam akses pengobatan.
Penelitian terbaru oleh Fox Chase Cancer Center menunjukkan meningkatnya jumlah pasien yang menerima inhibitor checkpoint imun dan tes PD-L1 untuk kanker gastroesofagus (GEC) setelah disetujuinya oleh FDA. Jasmeet Kaur, penulis utama, menjelaskan bahwa GEC adalah penyebab utama kematian terkait kanker dan inhibitor ini menunjukkan harapan dalam pengobatan, terutama pada pasien dengan ekspresi PD-L1 tinggi. Tes PD-L1 penting untuk menentukan efektivitas imunoterapi bagi pasien.
Data dari Flatiron Health menunjukkan bahwa dari 9.573 pasien dengan GEC lanjut, penggunaan inhibitor naik dari 11% sebelum FDA menyetujui hingga 37% pada paruh kedua 2021. Selain itu, tes PD-L1 juga meningkat dari 68% menjadi 77,4%. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak pasien yang terdeteksi bisa mendapatkan pengobatan yang dapat membantu mereka.
Kaur menyoroti bahwa meskipun ada kemajuan, masih ada kesenjangan akses bagi pasien, terutama dari latar belakang minoritas. Diperlukan kebijakan untuk memastikan semua pasien dapat mengakses terapi kanker terbaru tanpa hambatan. Penelitian ini diangkat dalam simposium ASCO.
Kanker gastroesofagus memiliki tingkat kematian yang tinggi dan sering terdiagnosis pada stadium lanjut. Inhibitor checkpoint imun, yang berfungsi memblokir protein yang menghalangi respon imun, kini menjadi pengobatan lini pertama untuk GEC, dengan ketergantungan pada hasil tes PD-L1. Penelitian ini mencerminkan perubahan dalam praktik klinis dan mekanisme akses terhadap terapi yang lebih baik.
Studi ini menunjukkan bahwa setelah FDA menyetujui penggunaan inhibitor checkpoint imun untuk GEC, ada peningkatan signifikan dalam jumlah pasien yang menerima pengobatan dan tes PD-L1. Namun, terdapat kesenjangan akses bagi beberapa kelompok pasien, menekankan pentingnya kebijakan untuk menjamin akses yang merata. Penelitian ini turut menyoroti perlunya penyuluhan dan pemerataan akses terapi kanker.
Sumber Asli: www.foxchase.org
Post Comment