Pencegahan Kanker
Penelitian
ASIA, CANCER PREVENTION, CHINA, CLINICAL TRIALS, COVID-19, DEPARTMENT OF THORACIC SURGERY, ES, HPV VACCINE, INSTITUTE, LENG, MEDICINE, MEXICO, NORTH AMERICA, OF MEDICINE, RESEARCH, SCHOOL OF MEDICINE, SICHUAN CANCER CENTER, SICHUAN CANCER HOSPITAL, UNIVERSITY OF ELECTRONIC SCIENCE AND TECHNOLOGY OF CHINA, XU
Ravi Patel
0 Comments
Sintilimab dan Kemoradioterapi: Meningkatkan Respons pada Kanker Esofagus
Sintilimab digabungkan dengan kemoradioterapi meningkatkan tingkat respons lengkap patologi pada pasien dengan karsinoma sel skuamosa esofagus. Uji coba fase 3 menunjukkan pCR 60% dengan kombinasi ini dibandingkan 13% dengan sintilimab dan kemoterapi biasa. Penelitian ini dapat mengubah standar perawatan untuk kanker esofagus.
Sintilimab praoperasi, ketika digabungkan dengan kemoradioterapi, menunjukkan tingkat respons lengkap patologi yang lebih tinggi pada pasien dengan karsinoma sel skuamosa esofagus yang dapat dioperasi. Data awal dari uji coba fase 3 SCIENCE menunjukkan bahwa kombinasi sintilimab dan kemoradioterapi mengakibatkan tingkat respons lengkap patologi (pCR) 60%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 13% pada kelompok yang hanya menerima sintilimab dan kemoterapi. Penelitian ini dilakukan di lebih dari 14 pusat di Tiongkok, melibatkan pasien dengan karsinoma sel skuamosa esofagus lokal yang lanjut, dengan tujuan menemukan strategi pengobatan neoadjuvan yang optimal.
Dalam uji coba ini, pasien dibagi ke dalam tiga kelompok: menggunakan sintilimab dengan kemoterapi, sintilimab dengan kemoradioterapi, dan kemoterapi standar. Semua pasien yang menjalani kombinasi sintilimab dan kemoradioterapi mengalami respons, dengan data menunjukkan bahwa tidak ada pasien yang mengalami lekan anastomotik dalam grup sintilimab dan kemoterapi.
Kombinasi sintilimab dengan kemoradioterapi juga menunjukkan tingkat operabilitas yang tinggi, dengan semua pasien mencapai reseksi R0. Meski demikian, efek samping seperti infeksi paru dan komplikasi pasca operasi dilaporkan lebih tinggi pada kelompok sintilimab dengan kemoterapi jika dibandingkan dengan kelompok kemoradioterapi sendiri, meskipun kombinasi sintilimab hampir tidak menambah risiko bedah.
Perluasan lebih lanjut dari hasil ini dapat menetapkan kombinasi sintilimab dan kemoradioterapi sebagai standar perawatan baru untuk pasien dengan karsinoma sel skuamosa esofagus yang dapat dioperasi, meningkatkan kemungkinan pCR tanpa meningkatkan risiko bedah. Hal ini berpotensi untuk mengubah cara pengobatan kondisi tumor ini di masa mendatang.
Karsinoma sel skuamosa esofagus (ESCC) adalah jenis kanker kerongkongan yang umum terjadi, terutama di Asia. Pengobatan neoadjuvan dengan kemoradioterapi telah menjadi standar untuk meningkatkan peluang reseksi yang sukses. Sintilimab, sebagai terapi imun, diharapkan dapat lebih meningkatkan hasil pengobatan. Untuk menjawab ketidakpastian mengenai strategi terbaik dalam pengobatan ESCC yang dapat dioperasi, uji coba multinasional SCIENCE dilakukan untuk mengevaluasi peran sintilimab dalam kombinasi dengan kemoradioterapi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa menambahkan sintilimab pada kemoradioterapi praoperasi secara signifikan meningkatkan tingkat respons lengkap patologi pada pasien dengan karsinoma sel skuamosa esofagus lokal yang lanjut. Walaupun ada peningkatan komplikasi bedah dalam beberapa kelompok, ini berpotensi mengubah pendekatan terapi masa depan untuk jenis kanker ini. Temuan ini menyoroti pentingnya penelitian lebih lanjut untuk menetapkan kombinasi ini sebagai standar perawatan baru.
Sumber Asli: nursing.onclive.com
Post Comment