Peningkatan Diagnosis Kanker Tiroid Setelah Penggunaan GLP-1 RA

Sebuah studi menunjukkan adanya peningkatan diagnosis kanker tiroid dalam tahun pertama penggunaan GLP-1 RA pada pasien diabetes tipe 2, meski penelitian menduga bahwa ini lebih terkait dengan peningkatan skrining dibandingkan dengan risiko sebenarnya. Peningkatan ini menurun pada periode tindak lanjut selanjutnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan hubungan ini.

Penggunaan terapi agonis reseptor peptida 1 glukagon (GLP-1 RA) dalam satu tahun pertama meningkatkan risiko diagnosis kanker tiroid, dibandingkan dengan obat diabetes lainnya. Namun, peningkatan ini berkurang pada periode tindak lanjut berikutnya. Sebuah analisis sekunder dari trial retrospektif menunjukkan rendahnya risiko absolut kanker tiroid di kalangan pengguna GLP-1 RA kemungkinan terkait dengan peningkatan tingkat skrining.

Analisis menunjukkan bahwa pengguna GLP-1 RA memiliki peningkatan dalam penggunaan ultrasonografi tiroid, yang bisa jadi berpangkal pada kesadaran yang lebih besar dan deteksi kasus, bukan peningkatan nyata dalam kerentanan terhadap kanker. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami potensi hubungan ini, terutama karena perhatian FDA pada sejarah kanker tiroid meduler.

Data yang diambil dari klaim administratif menunjukkan antara 351.913 pasien dengan diabetes tipe 2, hanya 69 kasus kanker tiroid yang terdiagnosis dalam kelompok GLP-1 RA. Analisis menunjukkan bahwa selama tahun pertama penggunaan GLP-1 RA, terdapat peningkatan diagnosis kanker tiroid yang signifikan, tetapi risiko tersebut menurun pada tahun berikutnya.

Diabetes tipe 2 (T2D) dan obesitas merupakan masalah kesehatan yang meningkat, di mana terapi GLP-1 RA menawarkan manfaat dalam pengelolaan T2D dan risiko penyakit kardiovaskular. Penggunaan GLP-1 RA semakin meningkat, meskipun ada hubungan yang tidak konklusif dengan kanker tiroid di antara populasi manusia. FDA memperingatkan terkait risiko bagi orang dengan riwayat kanker tiroid meduler, yang menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami potensi risiko ini.

Meskipun terdapat peningkatan diagnosis kanker tiroid pada tahun pertama penggunaan GLP-1 RA, investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hubungan risiko yang sebenarnya. Peningkatan penggunaan skrining tiroid mungkin berkontribusi terhadap angka diagnosis yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, analisis menunjukkan bahwa cukup sedikit yang menunjukkan hubungan langsung antara penggunaan GLP-1 RA dan kanker tiroid.

Sumber Asli: www.hcplive.com