Loading Now

Pewarna Baru Membawa Terobosan dalam Pencitraan Jaringan Dalam dan Terapi Kanker

Peneliti Tokyo Metropolitan University menciptakan pewarna baru yang menyerap radiasi dekat IR kedua untuk terapi dan pencitraan jaringan dalam. Ekstraksi dari bilatriene, pewarna ini stabil dan efektif dalam memanfaatkan panjang gelombang yang ideal untuk aplikasi medis, terutama dalam pengobatan kanker.

Peneliti dari Universitas Metropolitan Tokyo telah mengembangkan pewarna baru yang mampu menyerap radiasi dekat IR kedua dan mengubahnya menjadi panas. Pewarna ini berasal dari keluarga pigmen empedu, yang memiliki struktur cincin unik yang dapat mengikat ion rhodium dan iridium. Penelitian menunjukkan bahwa pewarna ini memiliki daya serap yang kuat pada gelombang dekat IR kedua, cocok untuk terapi dan pencitraan jaringan dalam. Keberhasilan ini dapat meningkatkan efektivitas terapi kanker seperti pencitraan fotoakustik.

Wavelength dekat IR kedua (1000-1700 nanometer) sangat penting dalam ilmu kedokteran karena kurangnya hambatan dan penyerapan oleh jaringan biologis. Ini memungkinkan pengiriman energi lebih baik ke bagian dalam tubuh. Terapi fotoakustik contohnya, memanfaatkan agen kontras yang disuntikkan ke dalam tubuh dan dilemahkan dengan cahaya untuk menghasilkan panas, menyebabkan gelombang ultrasonik untuk pencitraan atau merusak sel kanker.

Kehadiran agen kontras yang stabil sangat penting untuk keberhasilan metode ini. Sebagian besar agen kontras sebelumnya sensitif di rentang IR pertama (700-1000 nanometer), di mana efek hambatan lebih kuat. Tim peneliti yang dipimpin oleh Asisten Profesor Masatoshi Ichida berhasil mengatasi masalah ini dengan mengembangkan senyawa kimia baru dari bilatriene, menggunakan perubahan struktur cincin untuk mengikat ion logam.

Pewarna baru ini menunjukkan penyerapan cahaya yang tertinggi pada panjang gelombang 1600 nanometer. Selain itu, pewarna ini juga memiliki fotostabilitas tinggi, artinya tidak mudah rusak saat terkena cahaya. Pengujian lebih lanjut menunjukkan bagaimana distribusi elektron dalam senyawa ini memberikan sifat penyerapan yang tidak mungkin dicapai oleh senyawa sejenis lainnya.

Dengan memanfaatkan panjang gelombang dekat IR yang tidak mudah diserap oleh jaringan, proses pencitraan dan terapi menjadi lebih efisien. Tim peneliti berharap molekul ini dapat membuka jalan bagi pendekatan baru dalam kedokteran jaringan dalam serta aplikasi umum dalam katalisis kimia.

Pewarna dekat IR kedua yang baru ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas pencitraan medis dan pengobatan kanker. Dengan kemampuan menyerap dan mengubah radiasi menjadi panas, pewarna ini menawarkan solusi baru untuk visualisasi mendalam dan perawatan jaringan. Penelitian ini dapat mengeksplorasi lebih lanjut potensi aplikasi di bidang medis dan teknologinya.

Inovasi pewarna baru dari Universitas Metropolitan Tokyo menawarkan peningkatan signifikan dalam pencitraan jaringan dalam dan terapi kanker. Dengan kemampuan menyerap cahaya unik dan stabilitas fotodinamika yang tinggi, teknologi ini dapat merevolusi cara kita mendeteksi dan mengobati kanker serta aplikasi lain dalam bidang kedokteran dan teknologi.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment