Potensi Tes Genomik untuk Kanker Prostat Tahap Awal
Studi ini menilai efektivitas tiga tes genomik untuk kanker prostat awal: Decipher, GPS, dan Prolaris. Dapat membantu evaluator risiko, tetapi lebih banyak data dibutuhkan mengenai biaya dan dampaknya terhadap kelompok ras. Ditemukan bahwa tes tersebut dapat mengubah keputusan perawatan meskipun tidak selalu signifikan.
Sebuah tinjauan baru yang dipimpin oleh peneliti dari Moffitt Cancer Center mengevaluasi tiga tes genomik – Decipher, Oncotype DX Genomic Prostate Score (GPS), dan Prolaris – yang dapat membantu dokter dalam merencanakan pengobatan untuk pasien kanker prostat tahap awal. Tinjauan ini, yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, menunjukkan bahwa tes tersebut dapat memberikan informasi lebih mendalam tentang kanker, meskipun diperlukan lebih banyak data mengenai efektivitas biaya dan dampaknya terhadap kelompok ras dan etnis, terutama pria kulit hitam.
Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum pada pria. Tes seperti kadar antigen spesifik prostat dan skor Gleason sering digunakan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat. Tes genomik menganalisis gen sel kanker, yang memungkinkan dokter menilai seberapa agresif kanker tersebut. Tinjauan ini mengeksplorasi bagaimana tes ini dapat membantu dokter dalam pengambilan keputusan pengobatan.
Tinjauan ini menyoroti pentingnya penilaian risiko yang lebih baik menggunakan tes genomik pada pasien kanker prostat berisiko rendah. Studi observasional menunjukkan kebanyakan pasien dengan risiko awal yang sangat rendah atau rendah tetap pada kategori risiko yang sama, meskipun ada variasi dalam tingkat reklasifikasi antara tes. Faktor ras juga mempengaruhi pola reklasifikasi antara pria kulit hitam dan putih, yang berdampak pada keputusan pengobatan.
Tinjauan ini menunjukkan bahwa meskipun tes genomik meningkatkan penilaian risiko kanker prostat, dampaknya terhadap keputusan pengobatan tidak selalu signifikan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami penerapan klinis dari tes ini. Dengan harapan, informasi dari penelitian ini dapat memperbaiki perawatan kanker di masa depan.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment