Loading Now

Meningkatnya Angka Kanker di Kalangan Usia Di Bawah 50 Tahun

Kanker di bawah usia 50 meningkat, menyentuh 16% dari total kasus kanker. Penyebabnya bukan genetik melainkan faktor lingkungan, diet, dan paparan zat berbahaya. Peningkatan kasus kanker kolorektal, payudara, dan kulit menjadi perhatian utama. Penerapan langkah pencegahan seperti diet seimbang dan perlindungan dari sinar UV penting untuk mengurangi risiko kanker.

Dalam tahun 2022, sekitar 16% dari 20 juta penderita kanker di seluruh dunia berusia di bawah 50 tahun. Kanker biasanya lebih umum terjadi pada orang tua, tetapi tingkatnya meningkat 79% di kelompok usia ini antara 1990 dan 2019. Peningkatan ini tidak dapat dijelaskan oleh faktor genetik, melainkan kemungkinan disebabkan oleh faktor lingkungan dan gaya hidup.

Kanker yang paling umum terjadi pada orang di bawah 50 tahun termasuk kanker kolorektal, payudara, dan kulit. Kanker kolorektal, misalnya, dipicu oleh peningkatan konsumsi daging olahan yang merupakan karsinogen Grup 1. Konsumsi daging olahan dan makanan ultra-olahan menjadi perhatian karena dapat menyebabkan kerusakan sel di usus.

Penelitian sedang dilakukan terkait dampak diet tinggi daging olahan. Daging olahan mengandung nitrat dan nitrit yang dapat merusak sel. Berkaitan dengan makanan ultra-olahan, meskipun terdapat risiko, perlu diingat bahwa tidak semua produk di dalam kategori ini berbahaya. Misalnya, roti gandum utuh juga termasuk dalam kategori ini tapi sehat.

Peningkatan kasus kanker payudara pada usia muda tidak sepenuhnya dijelaskan oleh faktor-faktor biasa seperti obesitas. Menurunnya jumlah kelahiran dan menyusui dianggap melindungi dari kanker payudara. Selain itu, paparan bahan kimia seperti PFAS (yang dikenal sebagai ‘bahan kimia abadi’) dapat meningkatkan risiko kanker payudara dengan mengganggu keseimbangan hormon.

Kanker kulit merupakan salah satu kanker yang paling umum di usia di bawah 50 tahun, tetapi tidak mengalami pertumbuhan yang cepat secara global. Faktor risiko utama adalah paparan sinar UV yang dapat merusak DNA. Meskipun kampanye kesadaran telah lama dilakukan, kepatuhan terhadap pencegahan masih perlu ditingkatkan di kalangan generasi muda.

Pada dasarnya, individu bisa mengurangi risiko kanker dengan menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi alkohol, menjaga berat badan, dan memperhatikan pola makan yang sehat. Selain itu, penting untuk melindungi diri dari sinar matahari secara efektif untuk mengurangi kemungkinan terkena kanker.

Peningkatan angka kanker di kalangan individu di bawah 50 tahun menunjukkan bahwa penyakit ini tidak lagi sekadar masalah lanjut usia. Penelitian terbaru menunjukkan adanya faktor-faktor seperti tingkat konsumsi daging olahan dan ultra-processed foods (UPFs) menjadi perhatian utama. Selain itu, ada indikasi bahwa faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia berbahaya juga turut berperan dalam pergeseran ini.

Peningkatan kasus kanker di kalangan orang di bawah 50 tahun mengindikasikan tren yang memprihatinkan. Keterkaitan dengan pola makan, konsumsi daging olahan, dan paparan bahan kimia berbahaya menunjukkan perlunya perhatian lebih pada faktor-faktor risiko non-genetik. Dengan gaya hidup yang lebih sehat dan pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan, individu dapat meredakan resiko terkena kanker.

Sumber Asli: www.theguardian.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment