Penelitian Kanker: Anjing dan Manusia Berbagi Kunci Pengobatan Baru
Penelitian di University of Florida mengungkapkan bagaimana mutasi gen PIK3CA memengaruhi perkembangan kanker pembuluh darah pada anjing dan manusia. Temuan ini dapat membantu pengembangan terapi baru untuk hemangiosarcoma dan angiosarcoma, dengan fokus pada mekanisme sel kanker yang merekrut sel sehat untuk memberi makan tumor.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mutasi gen PIK3CA dapat mengubah cara pertumbuhan kanker pembuluh darah pada anjing dan manusia. Studi ini mengungkapkan bahwa sel kanker dapat mengambil alih sel sehat di sekitarnya untuk membentuk pembuluh darah baru yang memberi makan tumor, serta mengubah cara sel kanker memanfaatkan energi. Hal ini berpotensi membuka pengembangan terapi terarah yang lebih efektif untuk hemangiosarcoma pada anjing dan angiosarcoma pada manusia.
Melakukan penelitian atas hemangiosarcoma, kanker yang banyak ditemui pada anjing, memberikan wawasan berharga tentang mekanisme yang mendasar pada kanker angiosarcoma yang sangat langka pada manusia. Hemangiosarcoma menyebabkan hanya 10% anjing yang bertahan lebih dari satu tahun setelah diagnosis, sementara angiosarcoma mempengaruhi sekitar 1.000 orang setiap tahunnya.
Studi ini dipimpin oleh peneliti dari University of Florida menggunakan teknologi penyuntingan gen CRISPR/Cas9 untuk mempelajari dampak mutasi PIK3CA pada kanker. Dengan menganalisis sel-sel kanker dari anjing dan manusia, mereka menemukan bahwa mutasi ini memengaruhi bagaimana sel-sel kanker merespons terhadap pengobatan dan berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh. Fokus pada hemangiosarcoma membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut yang bisa mempercepat pengembangan terapi baru.
Penelitian ini menunjukkan bahwa mutasi PIK3CA memiliki peran penting dalam membentuk respons kekebalan dan proses metabolisme kanker angiosarcoma, serta menunjukkan potensi kombinasi terapi baru. Penemuan bahwa sel kanker dapat melibatkan sel sehat untuk membentuk pembuluh darah baru dapat menjadi kunci untuk strategi terapeutik baru yang lebih efektif. Model penelitian ini dari anjing memberi harapan bagi pengembangan terapi bagi pasien manusia dan hewan.
Sumber Asli: studyfinds.org
Post Comment