Riset Kanker Pankreas dan Uji Biomarker untuk Pasien Kanker Hawaiʻi
Riset kanker pankreas dan pengujian biomarker di Hawaiʻi bertujuan meningkatkan hasil hidup pasien. Pada 2025, diperkirakan 9.000 kasus kanker dengan lebih dari 2.000 kematian. Penelitian ini mengungkap adanya perubahan beban penyakit pada wanita dan mendorong dukungan legislatif untuk akses pengujian biomarker.
Riset tentang kanker pankreas dan pengujian biomarker di Hawaiʻi berpotensi meningkatkan harapan hidup pasien kanker. Menurut laporan terbaru, pada tahun 2025, sekitar 9.000 orang di Hawaiʻi diperkirakan didiagnosis kanker, dengan lebih dari 2.000 di antaranya kemungkinan tidak selamat. Peningkatan kasus kanker ini juga mencerminkan perubahan beban penyakit yang lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Untuk memperbaiki akses terhadap perawatan, para legislator didorong untuk bertindak.
Pengujian biomarker berfungsi menghubungkan pasien dengan terapi yang sesuai dan menghindari pengobatan yang tidak perlu. Namun, saat ini, cakupan asuransi tidak memadai mengingat kemajuan dalam pengujian ini, menyebabkan pasien harus membayar sendiri. Hal ini mengakibatkan ketidakmerataan dalam akses terhadap kemajuan pengujian biomarker dan terapi presisi.
Advokasi lewat jaringan kanker mendorong legislator untuk memperkenalkan rancangan undang-undang yang menjamin akses pengujian biomarker. “Pengujian biomarker adalah langkah penting dalam akses pasien terhadap pengobatan presisi,” kata Cynthia Au, direktur Jaringan Aksi Kanker Hawaiʻi. Jika disetujui, legislatif akan mewajibkan asuransi untuk menanggung biaya pengujian tersebut.
Selain pengujian biomarker, Jaringan Aksi Kanker juga akan meminta dukungan untuk perlindungan terhadap kanker kolorektal dan preservasi kesuburan bagi pasien kanker. Perlindungan kesehatan untuk skrining kanker kolorektal dan biaya preservasi kesuburan akan menjadi fokus penting dalam usaha mereka.
Mereka juga berupaya mempertahankan aturan bebas asap rokok, serta menghapuskan penjualan produk tembakau beraroma. Pada tanggal 18 Maret, para advokat berencana bertemu dengan legislator untuk membahas prioritas tersebut dalam acara Hari Pendidikan Kanker.
Di sisi lain, Pusat Kanker Universitas Hawaiʻi menerima dana $3,4 juta untuk penelitian kanker pankreas. Dipimpin oleh Profesor Lang Wu, fokus penelitian ini adalah untuk memahami penyebab biologi kanker pankreas dan mengembangkan alat baru untuk memprediksi risiko individu. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan upaya pencegahan di komunitas yang terkena dampak.
Kanker pankreas adalah salah satu yang paling mematikan di Hawaiʻi, dengan 251 kasus baru setiap tahun, terutama menyerang masyarakat asli Hawaiʻi. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat mengidentifikasi kelompok berisiko dan meningkatkan strategi pencegahan. “Dengan lebih memahami penyakit ini, kita dapat berusaha menuju strategi pencegahan yang lebih efektif,” kata Wu.
Di Hawaiʻi, laporan dari American Cancer Society menunjukkan bahwa prevalensi kanker meningkat. Pada tahun 2025, diprediksi 9.000 orang akan didiagnosis kanker, dengan peningkatan yang menunjukkan pergeseran dalam beban penyakit dari pria ke wanita, khususnya di kelompok masyarakat yang lebih muda. Penelitian dan pengujian biomarker menjadi kunci dalam pengobatan presisi untuk pasien guna meningkatkan hasil dan harapan hidup.
Pengujian biomarker dan penelitian kanker pankreas di Hawaiʻi berpotensi meningkatkan akses dan hasil bagi pasien kanker. Dukungan legislatif diperlukan untuk memastikan cakupan asuransi yang memadai dan langkah pengujian yang tepat. Penelitian lebih lanjut tentang kanker pankreas juga dapat membantu memahami dan memitigasi risiko dalam populasi yang terdampak secara tidak proporsional.
Sumber Asli: bigislandnow.com
Post Comment