Pencegahan Kanker
Penelitian
AA, AASMA SHAUKAT, AMERICAN CANCER SOCIETY, CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, HPV VACCINE, MARY H. GLICKMAN, MEDICINE, NUTRITION, NYU GROSSMAN, NYU GROSSMAN SCHOOL OF MEDICINE, OUTCOMES RESEARCH, RESEARCH, ROBERT M, ROBERT M. AND, SCHOOL, SHAUKAT, U. S
Sofia Peterson
0 Comments
Uji Darah Baru Tingkatkan Kepatuhan Skrining Kanker Kolorektal
Uji darah baru dapat meningkatkan kepatuhan terhadap skrining kanker kolorektal dengan sensitivitas tinggi (79,2%) dan spesifikasi (91,5%). Ini merupakan opsi skrining tambahan bagi individu berisiko rata-rata. Uji juga menunjukkan hasil yang menjanjikan tetapi memerlukan optimalisasi lebih lanjut.
Uji darah baru menunjukkan sensitivitas tinggi untuk kanker kolorektal dan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap skrining kanker kolorektal. Dalam uji coba besar, hampir 80% individu dengan kanker kolorektal teridentifikasi, dan spesifikasinya lebih dari 90% untuk neoplasia kolorektal lanjut. Uji ini menawarkan alternatif skrining yang nyaman, seperti yang dikemukakan oleh Dr. Aasma Shaukat dari NYU. Hanya 59% orang yang memenuhi syarat skrining saat ini yang melakukannya.
Studi ini melibatkan 27.010 partisipan berusia 45 hingga 85 tahun yang memenuhi syarat untuk skrining dan tidak memiliki riwayat kanker. Tujuh puluh dua peserta teridentifikasi memiliki kanker kolorektal, yang menunjukkan bahwa uji darah ini efektif; namun, sensitivitasnya untuk lesi pra-kanker tingkat lanjut lebih rendah dari yang diharapkan. Dr. Shaukat berharap hasil ini dapat dioptimalkan dalam penelitian mendatang.
Para ahli menganggap uji darah ini sebagai alat tambahan dalam skrining kanker kolorektal, yang dapat membantu mengatasi hambatan dalam kepatuhan skrining. Dr. Pamela L. Kunz menyatakan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan sensitivitas dan untuk melihat perbedaan berdasarkan ras dan etnisitas. Namun, saat ini, karakteristik tes ini dianggap kurang kuat dibandingkan dengan tes dari Guardant Health.
Kanker kolorektal diperkirakan menjadi penyebab kematian kanker kedua di AS pada tahun ini. Meski demikian, hanya 59% orang yang memenuhi syarat untuk skrining yang telah melaksanakannya. Uji darah ini bertujuan untuk menawarkan metode skrining tambahan yang lebih nyaman, terutama bagi individu yang mungkin ragu untuk melakukan kolonoskopi atau tes tinja saat ini.
Uji darah baru menunjukkan janji dalam meningkatkan kepatuhan terhadap skrining kanker kolorektal dengan sensitivitas tinggi dan spesifikasi yang baik untuk neoplasia kolorektal. Penelitian lebih lanjut diharapkan bisa mengoptimalkan kinerjanya dan mengidentifikasi perbedaan pada kelompok etnis. Uji ini bisa menjadi alat penting dalam memerangi kanker kolorektal dan meningkatkan proaktif dalam skrining.
Sumber Asli: www.healio.com
Post Comment