WHO Dukung Upaya Pengendalian Kanker di Indonesia
WHO dan mitra berkomitmen mendukung pengendalian kanker di Indonesia. Misi ini bertujuan meningkatkan akses dan layanan pengendalian kanker, di tengah angka kasus baru yang tinggi. Rencana aksi strategis diharapkan akan mengurangi dampak kanker dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Pada 24 Juli 2024, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra kunci menyelesaikan misi selama 10 hari di Indonesia untuk meningkatkan akses terhadap layanan pengendalian kanker. Ini adalah tahap kedua dari tiga tahap di dalam Ulasan Terpadu Program Tindakan untuk Terapi Kanker (ImPACT Review) 2024 untuk Indonesia. Misi ini didukung oleh Badan Energi Atom Internasional dan Badan Penelitian Kanker Internasional.
Kanker adalah penyebab kematian kedua terbesar di dunia, dengan perkiraan 9,7 juta kematian di tahun 2022. Satu dari lima orang mengalami kanker dalam hidup mereka, dengan pria dan wanita masing-masing mendapati rata-rata satu dari sembilan dan satu dari dua belas meninggal akibatnya. Negara berpenghasilan rendah dan menengah paling tidak siap untuk mengatasi beban ini.
Indonesia mencatat lebih dari 400.000 kasus kanker baru setiap tahun, dengan lebih dari setengahnya berujung pada kematian terkait kanker. Kanker menyumbang hampir satu dari lima kematian dini akibat penyakit tidak menular (NCD) di Indonesia, di mana kanker paru-paru, hati, dan payudara adalah yang paling mematikan.
Ulasan imPACT adalah proses sistematis yang melibatkan banyak mitra untuk menilai kapasitas nasional dan kebutuhan pengendalian kanker serta menentukan intervensi prioritas. Indonesia telah melakukan dua ulasan sejak 2010 dan 2018 yang merekomendasikan program pengendalian kanker nasional, pembuatan registri kanker, tindakan pencegahan, dan perluasan layanan skrining.
Sejak dukungan WHO, Indonesia telah memperkenalkan vaksinasi HPV dan hepatitis B secara nasional serta meluncurkan Rencana Aksi Nasional untuk Penghapusan Kanker Serviks 2024–2030. Skrining dan pengobatan lesi pra-kanker serviks juga diperkuat.
Ulasan imPACT 2024 akan memandu Rencana Pengendalian Kanker Nasional yang komprehensif, Rencana Aksi Nasional untuk Kanker Anak, dan peta jalan untuk mengintegrasikan perawatan paliatif ke dalam perawatan primer. “Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk memastikan semua orang Indonesia memiliki akses terhadap layanan berkualitas dan komprehensif untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati kanker,” kata Dr. Yudhi Pramono, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit.
Misi in-country dibuka dengan pengarahan kepada Menteri Kesehatan, diikuti dengan konsultasi mendalam dengan pemangku kepentingan national mengenai pengendalian kanker. Tim melakukan kunjungan ke lima provinsi untuk mengamati penyediaan layanan kanker. Sejak dulu, Indonesia telah melaksanakan peninjauan untuk memperbaiki pendaftaran kanker dan layanan onkologi medis.
“Bersama WHO dan mitra kami senang mendukung kegiatan pengendalian kanker Indonesia yang krusial untuk agenda Transformasi Kesehatan negara ini,” kata Dr. N. Paranietharan, Perwakilan WHO untuk Indonesia. Upaya ini merupakan bagian dari dorongan lebih luas di wilayah Asia Tenggara untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati kanker serta mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 3.4.
Artikel ini membahas inisiatif WHO dan mitra untuk membantu Indonesia meningkatkan layanan pengendalian kanker. Ini adalah upaya untuk mengatasi meningkatnya jumlah kasus kanker di negara tersebut, dengan fokus pada penguatan kapasitas nasional untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati kanker, serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan terkait.
Misi WHO di Indonesia untuk pengendalian kanker mencerminkan komitmen negara dalam mengurangi beban kanker. Melalui kerjasama dengan WHO, Indonesia berusaha untuk meningkatkan layanan kesehatan, memperkuat program pencegahan, dan memastikan akses kepada semua orang terhadap perawatan kanker yang berkualitas.
Sumber Asli: www.who.int
Post Comment