Reseksi Paru Anatomic Meningkatkan Kelangsungan Hidup Kanker Paru Awal

Penelitian menunjukkan bahwa reseksi paru anatomic (lobektomi dan segmentektomi) memberikan tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik dibandingkan reseksi wedge untuk pasien kanker paru non-sel kecil tahap awal. Lobektomi memiliki kelangsungan hidup 5 tahun sebesar 71,9% sedangkan segmentektomi 69,6%. Penelitian ini menggunakan data dunia nyata untuk mendukung temuan dari uji coba terkendali secara acak agar dapat memberikan rekomendasi lebih baik bagi pasien.

Penelitian baru yang dipresentasikan dalam Pertemuan Tahunan Society of Thoracic Surgeons (STS) 2025 menunjukkan bahwa reseksi paru anatomic, seperti lobektomi dan segmentektomi, memiliki tingkat kelangsungan hidup jangka panjang yang lebih baik dibandingkan dengan reseksi wedge bagi pasien dengan kanker paru non-sel kecil (NSCLC) tahap awal. Analisis data lebih dari 32.000 pasien NSCLC tahap 1A menunjukkan bahwa lobektomi memiliki tingkat kelangsungan hidup lima tahun sebesar 71,9% dan sepuluh tahun sebesar 44,8%. Segmentektomi, dengan kelangsungan hidup lima tahun sebesar 69,6% dan sepuluh tahun 44,2%, juga menjadi alternatif yang valid. Keduanya menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan reseksi wedge, yang memiliki kelangsungan hidup lima tahun 66,3% dan sepuluh tahun 41,4%.

Studi ini menggunakan data dari STS General Thoracic Surgery Database dan melengkapi temuan dari uji coba terkendali secara acak (RCT). RCT menyarankan kesetaraan antara lobektomi dan reseksi sub-lobar, namun studi berbasis data dunia nyata menawarkan perspektif lebih luas serta wawasan berharga untuk beragam populasi pasien dan pengaturan perawatan kesehatan. Penelitian ini penting dalam konteks praktik bedah kardiotoraks yang terus berevolusi dengan pendekatan yang lebih inovatif.

Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pengambilan keputusan yang tepat dalam pengobatan kanker paru, dengan mengintegrasikan RCT dan data dunia nyata. Hal ini memungkinkan dokter untuk memberikan rekomendasi yang lebih akurat berdasarkan pengamatan hasil di berbagai pengaturan. Penelitian ini merupakan langkah maju dalam memahami dampak jangka panjang dari pilihan pembedahan bagi pasien kanker paru.

Sumber Asli: www.tribuneindia.com